Youngster Inc. Siapa Dia

Haryo Suryo Putro

Haryo Suryo Putro

Haryo Suryo Putro

~~

Bidang e-commerce telah menjadi minat Haryo SuryoPutro sejak masih kuliah di Jurusan Sistem Akunting Komputer Universitas Bina Nusantara. Saat itu, pria kelahiran Jakarta 14 Juli 1986 ini, mulai mencoba berjualan melalui Internet untuk mencari penghasilan tambahan sambil tetap kuliah. ”Tetapi dulu belum zamannya orang bikin situs sendiri buat jualan online, masih zamannya forum seperti Kaskus,” ia menceritakan.

Sejak awal 2014, Haryo menjabat sebagai VP Senior Lazada, dan bertugas di tim marketplace Lazada yang mengelola para vendor. Penyuka jalan-jalan ini sebelumnya juga pernah memegang posisi penting di Groupon Indonesia, yaitu sebagai Chief Operating Officer.

Karier Haryo memang dimulai di bidang pemasaran perusahaan TI kenamaan dunia, yaitu Microsoft. Bahkan sebelum wisuda, ia sudah bergabung dengan Microsoft Indonesia sebagai Manajer Akun. Setahun kemudian, ia pindah ke perusahaan distributor TI bernama PT ECS Indo Jaya sebagai Manajer Produk & Kanal Penjualan. Di tahun 2012, barulah ia bergabung dengan Groupon sebagai COO.

Pada 2014, ia bergabung dengan Lazada untuk turut membesarkan bisnis marketplace. “Saat ini Lazada sudah resmi menjadi marketplace company. Karena kontribusi marketplace kami sudah lebih besar dibanding ritel kami,” ujar Haryo. Memang, selama lima bulan belakangan ini, Lazada telah sukses menaikkan jumlah marketplace-nya dibanding bisnis ritelnya. “Jumlah seller semakin banyak dibanding jumlah ritel kami,” tambahnya. Unilever, L’Oreal, Intel, Mitra Adiperkasa, Levi’s sampai Xiaomi sudah memercayakan penjualannya kepada Lazada.

Ayah seorang anak ini mengakui, tantangan yang dihadapi di bisnis ini adalah mengubah pandangan masyarakat terhadap e-commerce. Menurutnya, meskipun e-commerce mulai berkembang, masih ada orang yang berpandangan negatif dan takut berbelanja lewat situs e-commerce.

Namun, ia juga yakin bahwa potensi e-commerce di Indonesia akan semakin besar ke depan, seiring tren penggunaan ponsel pintar, serta semakin banyaknya ponsel pintar dan pulsa Internet dengan harga terjangkau.Apalagi, berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia, penetrasi Internet di Indonesia masih sekitar 28% dari total populasi penduduk negeri ini. “Bisnis e-commerce di Indonesia masih jauh satured point-nya,” ia menegaskan.

Secara pribadi, Haryo pun punya cita-cita memiliki start-up online sendiri suatu hari nanti.

Istihanah


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved