Management Strategy

Nurhaida: Perusahaan Lebih Berkembang Jika Masuk Pasar Modal

Nurhaida: Perusahaan Lebih Berkembang Jika Masuk Pasar Modal

Nurhaida, Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melihat dari dua sisi perusahaan Indonesia yang dinilai akan berkembang yaitu dari sisi green company achievement dan dari SRI KEHATI, yang mana perusahaan-perusahaan tersebut sudah masuk ke dalam pasar modal Indonesia.

Ia mengatakan, memang betul sejak bulan Juni 2009 index SRI KEHATI sudah diluncurkan. “Pada dasarnya adalah sustainable and investment index yang mengumpulkan 25 perusahaan atau emiten yang masuk di dalam pembentukan index tersebut. Yang menarik dan tentu sangat penting adalah kriteria sebagai perusahaan index SRI KEHATI,” ujar Nurhaida.

IMG_20141112_194639

Jadi, lanjutnya, perusahan tersebut tidak hanya dilihat dari sisi keuntungan finansialnya, tetapi juga yang sangat berpengaruh bagi kehidupan, baik secara internasional dan global, yaitu harus peduli lingkungan serta melibatkan masyarakat disekitarnya. Perusahaan tersebut juga harus mengedepankan hak asasi manusia, melibatkan SDM, dan lain-lain.

Terhadap kriteria yang disyaratkan, maka perusahaan-perusahaan tersebut adalah perusahaan yang luar biasa. “Bagi emiten yang mendapatkan SRI KEHATI Award mereka adalah perusahaan yang peduli lingkungan dan akan berkembang di kemudian hari,” tuturnya.

Jika dilihat dari data, ternyata IHSG yang merupakan representasi dari seluruh emiten di pasar modal indonesia tumbuh 90,92%. Secara akumulatif, perusahaan-perusahaan yang ada di IHSG tumbuh secara rata-rata 90,92%. Sedangkan index SRI KEHATI dari awal tahun sampai Desember 2014, pertumbuhannya adalah sekitar 62,72%, jadi lebih tinggi dari pertumbuhan IHSG. Artinya, ternyata publik meminati saham-saham yang ada di dalam index sri kehati.

Dengan menjadi perushaaan yang memperhatikan lingkungan dan SDM, perusahaan itu menjadi lebih berkembang, menjadi lebih baik, dan perusahaan itu didukung oleh lingkungannya sehingga bisa berusaha dengan tenang. “Oleh karena itu, saya sebagai dewan komisioner di OJK yang bertugas mengawasi pasar modal tentu sangat menghargai dan berterima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang dikategorikan sebagai pembentuk index dari KEHATI ini. Kami dari OJK sangat berharap perusahaan-perusahaan yang belum terbuka (Tbk) dapat masuk ke pasar modal,” ungkap Nurhaida.

Ia mengingatkan, pada tahun 2015 Indonesia akan mengikuti Asean Economic Community (AEC), yaitu persaingan sangat tinggi di dalam tingkat negara. Dalam menghadapi persaingan Indonesia harus bisa kompetitif, dan menurut Nurhainida, permodalan menjadi unsur utama. Ia melanjutkan, OJK sangat welcome untuk pengumpulan dana melalui pasar modal.

“Kami di OJK akan memberikan prioritas utama bagi perusahaan-perusahaan yang melaksanakan green company untuk masuk ke pasar modal,” jelasnya.

Hal ini adalah sinergi antara sektoril dan usaha mikro untuk membantu perkembangan pasar modal indonesia. Jumlah emiten yang listing di pasar modal Indonesia saat ini adalah sekitar 501 perusahaan. Sedangkan di Singapura sudah 776 perusahaan, dan di Malaysia sudah sekitar 900 perusahaan lebih.

“Mau tidak mau di 2015 kita harus siap untuk bersaing. Adanya perusahaan yang masuk ke pasar modal, di samping membantu perusahaan mendapatkan modal, kami yakin perusahaan itu akan berkembang lebih baik,” tutup Nurhaida. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved