Dompet Dhuafa Bergerak Tangani Banjir Bersama Masyarakat
Hujan deras yang mengguyur sejak Minggu petang hingga Rabu (11/2) mengakibatkan sebagian besar wilayah Jakarta terendam banjir. Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mendata ada sekitar 80 titik genangan air pada banjir Jakarta kali ini.
Pada pemantauan lapangan para relawan yang tergabung dalam Komando Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, wilayah Jakarta Barat dan Utara menjadi titik konsentrasi penanggulangan bencana.
Berkurangnya daerah resapan air di wilayah Jakarta diduga menjadi salah satu pemicu, bahkan memperparah banjir di Jakarta yang seolah telah di langgaban Ibu Kota. Kejadian tersebut tentu menggerakkan sejumlah relawan untuk terjun dalam proses evakuasi dan penanganan banjir kali ini, salah satunya adalah Dompet Dhuafa. Melalui Disaster Management Center (DMC), Dompet Dhuafa terus bergerak merespon banjir kali ini, baik yang terjadi di Jakarta maupun di Baleendah, Bandung Utara.
Tim relawan yang tergabung dalam komando DMC terus menyisir kawasan yang terdampak banjir baik untuk mengevakuasi maupun mendistribusikan logistik serta menjalankan berbagai program. Adapun hingga saat ini, posko pengungsian DMC Dompet Dhuafa telah tersebar di 6 titik banjir di antaranya: Cawang, Rawa Buaya, Kampung Melayu, Muara Gembong, Total Persada, Baleendah – Bandung Timur.
Selain evakuasi warga, sejumlah layanan yang disediakan oleh Dompet Dhuafa, yakni aksi layanan sehat, logistik, pos hangat dan dapur umum higienis yang telah didirikan untuk mensuplai kebutuhan warga. Dengan bersinergi bersama warga setempat relawan DMC juga menyusun program sekolah ceria, pengadaan school kits dan pendistribusian makanan pendamping ASI untuk langkah selanjutnya.
“Untuk program Banjir Jakarta tahun ini, DMC juga menitikberatkan fokus program banjir Jakarta untuk kelompok-kelompok rentan seperti balita, wanita dan lansia,” ungkap Direktur Eksekutif Dompet Dhuafa, Yuli Pujihardi. Program jangka panjang dan juga edukasi kepada masyarakat layak digalakkan untuk meminimalisir bencana banjir. Ajakan tidak membuang sampah sembarangan, peduli lingkungan, bersih-bersih Jakarta dan juga training dasar penanggulangan bencana telah disiapkan DMC menuju ibu kota yang lebih baik.
“Khusus untuk banjir Jakarta, masyarakat sebenarnya tidak hanya membutuhkan bantuan kuratif terus-menerus. Namun masyarakat juga mengharapkan bagaimana caranya bencana banjir ini dapat diminimalisir. Karena dari dampak banjir ini, otomatis aktivitas perekonomian mereka juga menjadi terhambat. Sehingga tak kalah pentingnya upaya pemulihan kehidupan warga terdampak pascabanjir, di mana biasanya justru hal ini yang kurang menjadi perhatian masyarakat. Program jangka panjang tersebut juga kami upayakan dapat terlaksana, tentunya dengan dukungan masyarakat dan Pemerintah,” pungkasnya. (EVA)