Business Update

Yakult Lady Konsisten Suarakan Kebaikan Yakult

Yakult Lady Konsisten Suarakan Kebaikan Yakult

PT Yakult Indonesia Persada punya impian besar: menjadi perusahaan berkelanjutan dengan menyehatkan lebih banyak orang. Ya, kesehatan adalah kebutuhan universal dan setiap orang mendambakan untuk tidak pernah sakit dalam hidupnya. Selain menjaga kualitas, bagi Yakult, untuk menyebarkan kesehatan yang diinginkan setiap orang adalah membuat produknya tersedia dengan harga terjangkau. Tak mengherankan, pelopor minuman probiotik yang telah hadir di Indonesia sejak 1991 ini masih menjadi pemain terkemuka di kategorinya.

Hiroshi mengatakan Yakult Lady masih menjadi ujung tombak perusahaan
Bapak Hiroshi Kawaguchi, President Director PT Yakult Indonesia Persada

Keberhasilan Yakult sebagai market leader tentu tak lepas dari kemampuan merek ini dalam memuaskan pelanggan, yaitu dengan pendekatan pemasaran yang tepat. Yakult paham betul bahwa target marketnya sangat luas, dari anak-anak hingga orang tua mengonsumsi minuman kesehatan ini. Karenanya, Yakult masih bergerak dengan konsep direct communication. Mitra terkuatnya adalah agen tenaga penjualan yang biasa disebut sebagai Yakult Lady. Mereka terjun langsung menemui konsumen ataupun calon konsumen, mendatangi rumah-rumah, sekolah, serta perkantoran untuk menyampaikan informasi perihal kesehatan pencernaan dan menjaga pola hidup yang baik.

Presiden Direktur PT Yakult Indonesia Persada, Hiroshi Kawaguchi mengatakan, dipilihnya kaum ibu-ibu sebagai Yakult Lady karena perusahaan menilai kaum perempuan memiliki kelebihan khusus sebagai pusat informasi berjalan. Mereka dapat membangun kedekatan dengan pelanggan yang juga didominasi oleh ibu-ibu rumah tangga. Dari ikatan emosional inilah harapannya akan terbentuk kesetiaan untuk terus membeli Yakult.

“Misi kami adalah menyehatkan lebih banyak orang, sehingga kami harus menjelaskan pada konsumen terkait manfaat Yakult. Makanya, seorang Yakult Lady baru akan diberikan pelatihan dan pembinaan selama satu bulan dilapangan dengan didampingi oleh staff hingga mereka siap untuk berjualan secara mandiri,” ujarnya. Kawaguchi menyebut, hingga kini Yakult Lady masih menjadi ujung tombak pemasaran bagi perusahaan. Sekitar 51-52% penjualan Yakult berasal dari para Yakult Lady.

Kondisi pandemi tentu menjadi tantangan bagi Yakult. Perusahaan harus putar otak untuk terus bisa berkomunikasi dengan konsumen di tengah pembatasan aktivitas sosial dan penerapan protokol kesehatan. Menghadapi situasi tersebut, yang dilakukan Yakult adalah memperkuat pemanfaatan platform digital dalam berbagai kegiatan pemasaran dan komunikasi. Hal ini dilakukan agar kegiatan menyampaikan manfaat Yakult ke lebih banyak orang terus terjaga.

Yakult membuat konten komunikasi yang sesuai dengan kondisi pandemi. Konten ini dimaksudkan untuk menemani konsumen dalam keseharian yang penuh tantangan, serta mengajak mereka untuk terus menjaga kesehatan. Salah satunya dengan rutin mengadakan webinar kesehatan, baik bekerja sama dengan pihak ketiga maupun dilakukan secara internal. Topik yang dibahas pun beragam, seperti menjaga pola hidup sehat di masa pandemi, pencegahan kolesterol, hingga deteksi dini kanker payudara.

Ka-Ki : Hiroshi Kawaguchi, President Director PT Yakult Indonesia Persada dan Zulkarnain, Manager Marketing Communication & Commercial.

“Dengan pihak ketiga, kami lakukan rutin setiap bulan. Pesertanya tenaga medis dan umum dengan narasumber dokter serta mikrobiologis. Sementara untuk internal, kami mengundang ibu-ibu Yakult Lady termasuk pelanggan-pelanggan dari toko. Kami ingin memberikan kepuasan kepada mereka termasuk tema-tema yang diharapkan oleh pelanggan. Misalnya, mereka ingin tema pola hidup sehat di masa pandemi, maka kami undang dokter puskesmas atau rumah sakit untuk menjadi pembicara,” jelas Kawaguchi.

Yang tak kalah menarik, dalam menjalin engagement dengan pelanggan di era pandemi ini, Yakult menggelar kegiatan jarak jauh dengan mengubah kunjungan pabrik dan film showing menjadi virtual. Kegiatan virtual ini memudahkan masyarakat terutama yang tinggal di luar Pulau Jawa untuk tetap mengetahui informasi seputar proses pembuatan Yakult hingga manfaatnya. Meski dilakukan secara virtual, Kawaguchi mengaku, antusiasme konsumen dalam mengikuti aktivitas tersebut masih tinggi.

“Kami punya pabrik di Sukabumi dan Mojokerto, saat kondisi normal kami bisa menerima kunjungan lebih dari 200 orang di satu pabrik. Justru dengan online ini pesertanya bisa sampai Papua. Jadi tidak hanya masyarakat sekitar pabrik seperti Jakarta atau Surabaya, konsumen yang jauh pun bisa berkunjung secara virtual,” lanjut dia.

Seiring dengan dinamika di masyarakat, Yakult juga memanfaatkan media sosial guna mendukung aktivitas pemasaran dan branding. Yakult memiliki akun media sosial mulai dari Tiktok, Instagram, Twitter, Facebook, Youtube, hingga Blog yang digunakan sebagai sarana edukasi.

Selain itu, perusahaan juga membuat program Kuliah WhatsApp atau Kulwap. Tim propaganda Yakult akan masuk ke dalam grup WhatsApp komunitas-komunitas, sekolah, keluarga, hingga grup kesehatan di puskesmas untuk memberikan pengetahuan soal kesehatan dan kebaikan Yakult. “Ini salah satu kegiatan propaganda yang murah. Konsumen juga santai di rumah, tetapi bisa mengikuti kegiatan Kuliah WhatsApp,” terangnya.

Lantas apakah dengan aktivitas digital ini membuat jumlah Yakult Lady berkurang? Menariknya jumlah Yakult Lady justru terus bertambah. Kawaguchi mengatakan, saat ini Yakult memiliki lebih dari 11.800 Yakult Lady di seluruh Indonesia, dari sebelumnya sekitar 9.700 orang di 2019.

Menurut Kawaguchi, dukungan aktivasi digital membuat brand activation dan marketing strategy Yakult Lady semakin kuat. Bahkan, sebagian dari Yakult Lady memanfaatkan platform digital untuk memperluas jangkauan pasarnya. Hal ini terlihat dari banyaknya konten Yakult Lady yang berseliweran di media sosial, mulai dari menceritakan kesehariannya sebagai Yakult Lady, ketika pelatihan, sampai promosi produk.

Dari segi produk, Yakult tidak pernah berhenti berinovasi. Bulan Oktober lalu, Yakult memperkenalkan varian Yakult Light sebagai respon atas peningkatan kesadaran masyarakat dalam menerapkan gaya hidup sehat. Salah satunya mengenai proporsi gula dalam sebuah produk makanan dan minuman. Kandungan gula pada setiap botol Yakult Light (65 ml) dibuat lebih sedikit daripada Yakult varian Original, yaitu 3 gr sehingga cocok bagi masyarakat yang sedang membatasi konsumsi gula.

Meski begitu, Kawaguchi memastikan bahwa Yakult Light memiliki manfaat yang sama dengan Yakult Original karena mengandung bakteri baik L. casei Shirota strain yang diperkaya vitamin D dan E. Seperti diketahui, L. casei Shirota strain merupakan salah satu bakteri baik atau probiotik yang berperan di dalam sistem pencernaan manusia. Bakteri ini ditemukan oleh Dr. Minoru Shirota yang juga merupakan pendiri Yakult.

“Kami memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk memilih mau konsumsi yang mana. Jika banyak beraktivitas bisa mengonsumsi Yakult Original, sedangkan orang tua atau mereka yang mempertimbangkan dari sisi kalori bisa memilih Yakult Light,” tutur Kawaguchi.

Seperti yang diajarkan Dr. Minoru Shirota dalam filosofinya, bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati dan usus yang sehat membawa pada umur panjang. Kawaguchi menekankan bahwa Yakult adalah minuman kesehatan. Dalam satu botol Yakult mengandung 6,5 miliar bakteri L. casei Shirota strain. Bakteri ini membantu penyerapan nutrisi di usus dan menstimulasi sel-sel yang berperan dalam membangun sistem kekebalan tubuh. Dengan begitu, tubuh kita jadi lebih kebal terhadap penyakit.

Dengan perannya sebagai pengaman untuk menjaga kondisi pencernaan selalu baik, Kawaguchi menyarankan untuk mengonsumsi Yakult setiap hari. Ia juga berharap konsumen untuk mengonsumsi langsung setelah produk dibuka. Hal ini guna menghindari manfaat yang berkurang ketika produk disimpan di suhu ruang dalam jangka waktu yang lama.

“Karena kami menyediakan bakteri baik yang bermanfaat, harapannya begitu produk dibuka maka langsung konsumsi. Dengan begitu manfaatnya maksimal. Apabila dibuka kemudian dicampur apalagi ditaruh di gelas berlama-lama, khawatirnya manfaat dari bakteri ini berkurang,” katanya.

Bagaimana sudahkah Anda minum Yakult hari ini?


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved