SWA Online Trends Economic Issues

Ini Kontribusi Ekonomi Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Ini Kontribusi Ekonomi Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Kereta cepat Jakarta-Bandung diprediksi dapat memberikan potensi ekonomi bagi negara dan masyarakat. (Foto KCIC)

Kereta cepat Jakarta-Bandung direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun depan. Menurut Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno, pembangunan kereta cepat harus diselesaikan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi negara dan masyarakat.

Progres pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung hingga 25 November 2022 construction progress mencapai 81,66 persen dan investment progress 91,40 persen. Pekerjaan jembatan 97,27 persen, subgrade 80,57 persen dan terowongan 99,48 persen. Sementara Stasiun Halim 73,87 persen, Karawang 71,55 persen, Padalarang 11,19 persen, Tegalluar 85,20 persen dan Depo Tegalluar 75,79 persen.

Djoko menjelaskan kepada SWA Online baru-baru ini, ada beberapa kontribusi Projek KCJB terhadap negara. Pertama, kontribusi terhadap penerimaan negara sampai dengan September 2022 total adalah sebesar Rp 6,7 triliun, terdiri setoran kewajiban pajak (PPN, PPh, BPHTB, PBB) sebesar Rp5,1 triliun dan pembayaran lahan Halim sebesar Rp 1,2 triliun. Selain itu juga pembayaran sewa barang milik negara (BMN) untuk lahan rumija sebesar Rp 436,8 miliar (Rp 0,4 triliun). “Estimasi kontribusi sampai dengan COD Juni 2023 sebesar Rp 11,1 Triliun,” kata Djoko dalam keterangannya dengan mengutip data PT KCIC.

Kedua, hasil pre-assessment Sucofindo tahun 2018-2019, mengestimasikan local purchase sebesar 69,7% dan foreign purchase sebesar 30,3 persen. Perhitungan internal KCIC berdasarkan realisasi pembayaran EPC per September 2022, serapan local purchase EPC (belanja dalam negeri, termasuk pembelian material luar negeri yang dibeli di dalam negeri) pada Proyek KCJB mencapai lebih kurang 86 persen dari kontrak EPC. “Hal itu akan berdampak pada pergerakan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Kontribusi ketiga adalah pengadaan lahan pada proyek pembebasan lahan seluas 7,6 juta meter persegi ditanggung sepenuhnya oleh PT KCIC sendiri dengan total biaya mencapai US$ 1,06 miliar dolar atau ekuivalen dengan Rp15,6 triliun (kurs 14.500/US$). Lahan ini nantinya akan diserahkan kepada negara setelah masa konsesi berakhir.

“Keempat, rencana serapan Tenaga Kerja Lokal (TKL) berbandingkan dengan tenaga Kerja Asing (TKA) pada FS 2017 sebesar 1:4. Realisasi serapan saat ini mencapai 1:7 (2.010 TKA: 13.477 TK lokal,” ucap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI).

Untuk aksesibilitas penumpang, Pemkab Karawang, Bandung dan Pemkot Bandung harus menyiapkan fasilitas angkutan umum dari kawasan perumahan dan permukiman melewati atau ke stasiun kereta cepat. Aksesibilitas dan kelanjutan perjalanan hingga mendekati perumahan dan pemukiman akan menjadi kunci keberhasilan penumpang kereta cepat.

Diketahui, kereta cepat Jakarta-Bandung dibangun sepanjang 142,3 km yang terdiri 13 terowongan (tunnel), pemotongan (cutting) 19,2 km (13,5 persen), tanggul (embankment) sepanjang 23,58 km (16,6 persen), terowongan (tunnel) sepanjang 16,82 km (11,8 persen) dan konstruksi melayang (elevated) sepanjang 82,7 km (58,1 persen).

Nantinya, kecepatan kereta cepat selama operasional 350 km per jam. Ditempuh selama 36-45 menit. Menggunakan lebar sepur (rel ganda) 1.435 mm. Satu rangkaian (train set) terdiri dari 8 kereta (cars), dan saat ini sudah hadir 3 train set.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved