Technology Trends

Strategi Meta yang Tak Mau Kehilangan Momen di Tahun 2023

Strategi Meta yang Tak Mau Kehilangan Momen di Tahun 2023
Penetrasi e-commerce belum optimal karena masih ada barrier untuk masuk ke digital (Foto: Anastasia AS/SWA)

Makin maraknya kebiasaan berbelanja melalui media sosial membuat banyak platform meluncurkan fitur berbelanja sekaligus berinteraksi. Meta, perusahaan yang memayungi merek Facebook, Instagram, dan WhatsApp juga tak ingin kehilangan momen itu.

Di tahun depan, perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut akan memfokuskan diri pada Business Messaging. Ini merupakan salah satu cara Meta untuk membantu bisnis UKM mudah dijangkau semua orang sekaligus berkomunikasi dan berinteraksi dengan audiensnya.

“Penetrasi e-commerce belum optimal karena masih ada barrier untuk masuk ke digital. Kami berharap Business Messaging bisa membantu pebisnis offline berpindah ke online tanpa mengubah pengalamannya secara drastis,” kata Aldo Rambie, Head of Industry Meta Indonesia dalam Konvensi Perhumas 2022 yang dilakukan secara hybrid di Jakarta (12/15/2022).

Dalam datanya, Meta merekap ada 1 miliar orang yang mengirimkan pesan ke akun bisnis melalui 3 aplikasi miliknya yakni Facebook Massanger, Direct Massage Instagram, dan WhatsApp. Sementara, di Indonesia WhatsApp menjadi primadona karena banyak digunakan. Business Messaging kini menjadi bagian integral dalam platform karena menyediakan one on one conversation. Itu tidak terlepas dari kebiasaan masyarakat yang terbiasa berkomunikasi dengan penjual di toko sejak dulu.

“Seiring berjalannya waktu, cara ini berubah karena teknologi juga berubah sehingga interaksi one on one dengan pelanggan skalanya menjadi lebih besar,” ujarnya. Perkembangan teknologi ini juga memaksimalkan bisnis skala kecil dengan sumber daya terbatas. Masih dalam data yang dikeluarkan Meta, 1 dari 2 orang di Indonesia melakukan obrolan dengan akun bisnis setidaknya 1 kali dalam 3 minggu. Obrolan ini didominasi oleh generasi milennial dan gen Z yang saat ini jumlahnya 25,87% dan 27,94% dari total populasi Indonesia.

Melihat fenomena itu, Meta akan fokus pada dua aplikasi Business Messaging di tahun depan yakni WhatsApp Business App dan Business Platform. Platform ini diluncurkan agar bisnis besar bisa menjangkau lebih banyak konsumen sekaligus mengintegrasikan dengan bisnis yang sudah ada. Aldo menjelaskan, Meta ingin mengakomodasi seluruh kebutuhan bisnis. “Fokus kami ke depan adalah membuat pengalaman costumer journey mulai dari sebelum membeli, membeli, dan setelah membeli menjadi lebih optimal,”tuturnya.

Fitur untuk pencarian bisnis pun diluncurkan tiga minggu lalu guna memperkuat strategi Business Messaging Meta. Lewat fitur ini, pengguna bisa mencari bisnis yang dikehendaki tanpa harus menyimpan nomor ponsel terlebih dahulu sehingga lebih mudah dalam menemukan dan berinteraksi dengan bisnis yang dinginkan.

Selain itu, perusahaan menambah jumlah katalog bisnis menjadi 30 foto. Sehingga pengguna bisa lebih leluasa dan lebih mudah dalam mendapatkan foto produk bisnis yang diinginkan. Belum selesai sampai disitu, Aldo juga menyebutkan, ke depan, pengguna juga bisa melakukan pembayaran melalui WhatsApp secara seemless dan menyediakan WhatsApp Community yang bisa menjadi payung bagi penjual dan pembeli dalam satu group sehingga memudahkan mereka berinteraksi.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved