Beragam cara ditempuh demi mempromosikan destinasi wisata unggulan sebuah negara. Caranya bisa melalui iklan maupun pendekatan langsung oleh para penjual ke target pasar yang ingin dituju.

Namun promosi yang diyakini lebih efektif dan langsung mengena adalah dengan mengundang para pelaku wisata untuk datang berkunjung melihat langsung keindahan alam dari surga yang tersembunyi.

Inilah tujuan penyelenggaraan acara Bali & Beyond Travel Fair 2016, bursa pariwisata Indonesia terbesar yang menghadirkan para penjual dan pembeli paket wisata dari mancanegara. Acara BBTF 2016 akan digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali pada 22-26 Juni 2016.

Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam sambutannya di acara peluncuran BBTF 2016 pada 10 Mei kemarin di Gedung Sapta Pesona di Jalan Medan Merdeka Barat menyebutkan bahwa ajang ini sangat ini diminati oleh para agen wisata dari mancanegara.

“Event ini banyak diminati buyers internasional untuk berbelanja paket wisata yang ada di Bali dan destinasi wisata di kawasan Indonesia Timur (Bali & Beyond). Dari total kunjungan wisman ke Indonesia sekitar hampir 40 persen masuk melalui Bali” kata Arief dalam rilisnya.

Melihat antusiasme para peserta dan pengunjung BBTF tahun lalu, pihak penyelenggara pun menargetkan omset tahun ini akan mencapai Rp9,3 triliun atau naik 43% dari tahun lalu yang sebesar Rp5,2 triliun.

Hajatan BBTF 2016 yang bertema Where The World Comes To Meet itu ditargetkan dihadiri oleh 275 pembeli potensial, yang 90 di antaranya merupakan Platinum Buyers dan media, serta diikuti oleh penjual dari berbagai perusahaan di sektor pariwisata.

Arief memaparkan, tingginya kenaikan ini dikarenakan meningkatnya jumlah buyers dan pilihan destinasi yang ditawarkan. Besarnya minat buyers untuk hadir disebabkan oleh adanya program Post Tour ke destinasi-destinasi beyond-Bali, sehingga akan memperkaya pemahaman produk oleh buyers.

Acara Post Tour untuk para buyers akan digelar ke empat destinasi beyond-Bali pada tanggal 26-30 Juni 2016, yaitu: Banyuwangi, Tana Toraja, Lombok, dan Pulau Komodo.

Adapun jumlah wisatawan mancanegara yang ditargetkan dari BBTF 2016 ini adalah 550.000 kunjungan, atau meningkat 23% dari capaian tahun lalu yang sebesar 425.000 kunjungan. BBTF sendiri diharapkan bisa memberi kontribusi kunjungan 13% dari total target 4,2 juta wisman yang diprediksi akan berkunjung ke Bali di tahun 2016 ini.

Sebagai bursa pariwisata internasional, BBTF 2016 akan lebih fokus pada tiga produk wisata unggulan di Indonesia yang terkait dengan leisure, MICE (Meeting Incentive, Convention, and Exhibition).

Ada pula wisata minat khusus yang meliputi wedding & anniversary, spa & wellness, sport & adventure, healing & medical tourism, event organizer/PEO, tour operators, religious tourism, dan halal tourism.

Kementerian Pariwisata yang menjadi sponsor utama dalam BBTF 2016 ini bertujuan menetapkan tahun 2016 sebagai tahun percepatan akselerasi dalam rangka mewujudkan pencapaian target pembangunan di masing-masing sektor sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Di sektor pariwisata Kemenpar menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dalam lima tahun kedepan (2019) tumbuh dua kali lipat dari saat ini atau mencapai 20 juta wisman.

Adapun jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada tahun 2015 mencapai 10,4 juta jiwa. Sementara jumlah kunjungan wisman pada periode Januari-Maret 2016 mencapai 2.617.631 pengunjung, naik 5,6% dari periode yang sama di tahun 2015, yaitu 2.470.522.

Khusus untuk Bali, kunjungan wisman tahun 2015 mencapai 3.952.354 juta pengunjung, sedangkan kunjungan Januari-Maret 2016 Bali mencapai 1.074.622, naik 16,71% dari periode yang sama di tahun 2015, yaitu 920.759 wisman.

Untuk target total kunjungan ke Bali tahun 2016 adalah sebesar 4,2 juta wisman. Adapun 5 pasar utama Bali di tahun 2015 secara berurutan adalah Cina, Australia, Jepang, Inggris, dan Malaysia.

Eddy Dwinanto Iskandar