Strategy

Balikpapan, Tak Hanya Andalkan Minyak

Balikpapan, Tak Hanya Andalkan Minyak

Minyak tak pernah bisa dipisahkan dari sejarah Balikpapan. Kota itu direncanakan dan dibangun sebagai kota pendukung industri minyak, sejak belum banyak orang bermukim di tepi Teluk Balikpapan.

Tak heran, jalan-jalan di Balikpapan lebar dan rapi. Rumah-rumah pun dibangun dengan tidak mengubah kontur atau bentang alam. Kini, Kota Minyak ini berbenah dengan membangun sentra-sentra industri lain selain emas hitam.

Balikpapan punya banyak daya tarik sebagai salah satu kota bisnis terbaik 2015 di Indonesia versi Majalah SWA. Pertama, letaknya yang strategis di tengah jaringan transportasi Trans Kalimantan dan Trans Nasional.

Pelabuhan Laut Semayang, Pelabuhan Peti Kemas Kariangau, dan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan adalah deretan gerbang utama wilayah Kalimantan Timur. Balikpapan juga Kota MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition) ke-10 di Indonesia.

“Balikpapan juga pusat industri pengilangan minyak untuk Kawasan Timur Indonesia. Basis beberapa perusahaan asing yang bergerak di bidang migas dan pertambangan,” kata Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi.

Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi

Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi

Balikpapan juga tempat kedudukan Kodam VI/Mulawarman, Polda Kaltim, Bank Indonesia dan beberapa Kantor Pusat BUMN Wilayah Kalimantan. Sekaligus Kota Embarkasi Haji Kelima di Indonesia.

Selain bisnis terkait minyak, seperti SPBU dan pembangkit listrik, beberapa bisnis lain juga tumbuh dan berkembang di wilayah ini. Misalnya, bisnis prasarana wilayah, perdagangan, pariwisata, dan telekomunikasi.

“Kawasan Industri Kariangau, Costal Road, Pengembangan Kawasan Minapolitan Manggar, pariwisata, properti, jasa konstruksi jalan tol, Jembatan Nipah-Balikpapan dan Perdagangan juga masih potensial untuk dikembangkan,” katanya.

Untuk mendukung gerak bisnis, pembangunan infrastruktur terus digalakkan seperti pembangunan pembangkit 2 x 15 MW (PLTU, PT Kariangau Power-Bayan Grup) dan 4 X 100 MW (PLTU – PLN) yang terletak di Kawasan Industi Kariangau.

Ada juga pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda dan Karang Joang-Manggar, Jalan Pendekat Pulau Balang (Trans Kalimantan) dan Jembatan Pulau Balang, Jalan Poros Kawasan Industri Kariangau, Jalan Tembus Terminal Angkutan Barang, Jalan Outer Ringroad II, dan Jembatan Baru Ulu- Kariangau.

“Untuk memenuhi kebutuhan air bersih kami memperluas Waduk Manggar, membangun Waduk Wain, Waduk Teritip dan didukung perencanaan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Minum (RISPAM),” kata Rizal.

Untuk mempermudah perizinan, pemkot mengembangkan perizinan satu pintu melalui Badan Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu. Dokumen perencanaan lain seperti RPJP, RPJMD, RTRW, Masterplan, Siteplan, DED serta studi-studi lain juga telah disiapkan.

“Sehingga memudahkan analisa penentuan rekomendasi perizinan terhadap kesesuaian perencanaan kota. Proses perizinan akan lebih mudah, cepat, murah, tertata dan terukur,” kata dia. (Reportase: Rizky Chandra Septania)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved