Management Strategy

Bekraf dan DBS Indonesia Tingkatkan Daya Saing UKM Kreatif

Bekraf dan DBS Indonesia Tingkatkan Daya Saing UKM Kreatif

Industri kreatif di Indonesia terus mendapat perhatian lebih. Ekonomi kreatif harus menjadi salah satu pilar pertumbuhan ekonomi Indonesia jangka panjang yang bertumpu pada para pelaku usaha ekonomi kreatif, diantaranya UMKM dan UKM Kreatif, sehingga mereka dapat semakin berkembang dan memiliki daya saing secara global.

Deputi Bidang Akses Permodalan Fadjar Hutomo menyatakan pertumbuhan industri kreatif Indonesia harus diimbangi dengan peningkatan kapasitas para pelaku usaha. UKM Kreatif perlu menata diri agar dapat meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kapasitas untuk menjalankan usaha secara lebih optimal.

(Ki-ka) Managing Director KATADATA, Ade Wahyudi – Executive Director KATADATA, Metta Dharmasaputra – Deputi Bidang Akses Permodalan Badan Ekonomi Kreatif, Fajar Hutomo – CEO PT Bank DBS Indonesia, Paulus Sutisna – Kepada Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf – Chief Operating Officer PT Bank DBS Indonesia, Rudy Tandjung, Head of Marketing BukaLapak.com, Bayu Syeril Rachmat.

CEO PT Bank DBS Indonesia, Paulus Sutisna dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf – Chief Operating Officer PT Bank DBS Indonesia, Rudy Tandjung, Head of Marketing BukaLapak.com, Bayu Syeril Rachmat.

“Saya berharap akan muncul semakin banyak upaya kolaboratif-konstruktif antara pemerintah, swasta, akademisi dan komunitas dalam mendorong pertumbuhan ekosistem UKM Kreatif, khususnya dari sisi akses permodalan,” tambahnya. Ia menekankan pentingnya fasilitas untuk tumbuh dan berkembang bagi UKM Kreatif karena dapat meningkatkan potensi, peluang dan akses bisnis dan pasar.

Oleh karena itu, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bersama dengan PT Bank DBS Indonesia (DBS) dan KataData menggelar kompetisi model bisnis bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) secara khusus di bidang ekonomi kreatif yang berorientasi ekspor. Kompetisi yang berlangsung selama empat bulan dari Mei hingga Agustus 2016 ini diberi tajuk DBS Bring Indonesia to Global (BIG): Creative Business Challenge 2016.

DBS BIG kali ini mengusung tema “Inovasi Produk UKM Guna Meningkatkan Daya Saing Produk Indonesia di Mata Dunia” dan terbuka bagi para pelaku UKM Kreatif yang bergerak pada bidang ekonomi kreatif, yaitu pada enam subsektor seni rupa, kerajinan tangan, fashion, animasi video, kuliner, aplikasi dan pengembangan permainan digital.

“UKM Kreatif merupakan tulang punggung pertumbuhan ekonomi kreatif Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik, terdapat 57,9 juta jumlah UKM di Indonesia yang mampu berkontribusi sebesar 57,93 persen dari total Pendapatan Domestik Bruto Indonesia pada 2014,” kata Triawan Munaf, Kepala Bekraf.

Kompetisi DBS BIG 2016

Untuk mengikuti kompetisi ini, peserta harus merupakan pelaku UKM Kreatif yang telah berjalan minimal satu tahun dan berorientasi ekspor. Peserta juga harus memiliki usaha dengan omzet minimal sebesar Rp 300 juta dan maksimal Rp 3 miliar per tahun dan memiliki kekayaan bersih minimal Rp 500 juta dan maksimal Rp 10 miliar.

Pelaku usaha yang sudah mendapatkan pendanaan dapat mengikuti kompetisi ini dengan batasan nilai pendanaan tidak lebih dari Rp10 miliar. Peserta dapat mengunduh formulir pendaftaran di situs daring go.dbs.com/big. Kemudian peserta diminta membuat video berdurasi maksimum 5 menit yang menceritakan secara singkat tentang profil UKM Kreatif yang dikelola termasuk jenis usaha, produk/jasa yang dihasilkan, keunggulan produk/jasa, dan pasar ekspor yang dituju.

Video ini kemudian diunggah ke situs YouTube . Babak semifinal hanya akan menyisakan 10 peserta dan mereka berhak mendapatkan fasilitas konsultasi dan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Bekraf. Selain itu, para semifinalis akan mengikuti preliminary business discussion dan pelatihan keahlian presentasi dari pemerintah, pelatih dan praktisi bisnis ternama, diantaranya dari BukaLapak.com, Action Coach, Universitas Prasetya Mulia, Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan Bekraf.

Kesepuluh semifinalis akan mempersentasikan model bisnis mereka yang telah dilengkapi dengan beragam rencana awal pengembangan berorientasi ekspor di hadapan dewan juri dan tiga finalis terpilih akan diikutkan dalam expo ekonomi kreatif yang diselenggarakan oleh Bekraf. Selanjutnya, mereka akan memperoleh kesempatan dan pengalaman mempresentasikan ide dan inovasi bisnis mereka di hadapan kalangan pebisnis profesional, serta hadiah uang tunai senilai total Rp 245 juta.

Tahap final akan berlangsung pada 13-15 Agustus 2016 dimana akan terpilih tiga finalis yang akan diminta membuat rancangan platform digital untuk memasarkan produknya dan menyiapkan presentasi bisnis dalam waktu 48 jam.

Disediakan hadiah uang tunai senilai Rp 100 juta untuk juara pertama, Rp 70 juta untuk juara kedua, dan Rp 50 juta untuk juara ketiga. Bagi pendaftar dengan video yang memiliki jumlah like dan/atau view paling banyak akan menjadi juara favorit dengan hadiah uang tunai sebesar Rp 25 juta. Keseluruhan proses ini akan dipandu secara intensif oleh mentor dari BukaLapak.com dan Business Coach Action Coach Marvin Suwarso. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved