Strategy

Bisnis Grup TaniHub Melonjak 600% di Tahun Pandemi 2020

Pencapaian yang diraih menguatkan peran TaniHub untuk menjadi katalisator pertanian negeri pada masa depan

Grup TaniHub, agritech startup dengan pertumbuhan terbesar di Indonesia, mencatatkan pertumbuhan bisnis sebesar 639% tahun 2020 dibandingkan dengan 2019. Salah satu hal yang memaksimalkan pertumbuhan tersebut adalah kecepatan dan ketepatan langkah TaniHub dalam menyiasati pandemi Covid-19.

Pamitra Wineka, Presiden Grup TaniHub menggambarkan bagaimana tahun 2020 membawa dampak tersendiri bagi perusahaan. “Tidak dapat dimungkiri bahwa 2020 merupakan tahun yang menantang bagi kita semua, juga bagi Grup TaniHub. Namun, kami mampu melaju dan memberikan peran besar pada tahun penuh ketidakpastian 2020. Kami terus mengerahkan upaya penuh kami untuk memajukan pertanian Indonesia sekalipun pada waktu-waktu yang sulit,” jelas Pamitra.

Pencapaian yang diraih menguatkan peran TaniHub untuk menjadi katalisator pertanian negeri pada masa depan. Prestasi ini ditopang oleh inovasi-inovasi yang difokuskan untuk ketiga unit bisnis di bawahnya, TaniHub sebagai platform e-commerce untuk produk pangan dan pertanian, TaniFund sebagai platform peer to peer lending permodalan mitra petani, dan TaniSupply sebagai unit yang terus memperbaiki rantai pasok pertanian.

Apa yang telah dilakukan selama tahun 2020 ini sejalan dengan capaian tingkat kepuasan pelanggan yang mencapai lebih dari 95%, dengan pelayanan pengantaran pesanan pada hari yang sama lebih dari 90%. Bukan hal yang mudah mendapatkan capaian tersebut, mengingat sejak diumumkannya kasus Covid-19 pertama di Indonesia, Maret 2020, hingga Desember 2020 TaniHub mencatat pertambahan pengguna baru lebih dari 250.000 orang dengan keinginan mendapatkan pesanan pada hari yang sama, juga kualitas produk yang baik.

Empat tahun sejak didirikan, GrupTaniHub tidak pernah berhenti bergerak untuk meningkatkan kesejahteraan petani lokal dengan akses pasar dan akses keuangan. Apa yang dilakukan oleh TaniHub membawa berbagai dampak positif terhadap lebih dari 46.000 petani di Indonesia, salah satunya adalah meningkatnya pendapatan petani sebesar 20%.

TaniFund, platform crowdfunding milik Grup TaniHub juga menorehkan prestasi yang tidak kalah membanggakan. Pada tahun 2020, TaniFund telah menyalurkan pendanaan sebesar Rp89,2 miliar melalui 243 proyek dalam bidang pangan dan agrikultur. Apa yang dilakukan oleh TaniFund berdampak terhadap peningkatan produksi 2.500 petani binaannya sebesar 20%. Tidak hanya itu, semangat TaniFund dalam meningkatkan inklusi keuangan terlihat pada peningkatan pendapatan petani binaannya secara umum sebesar 25% dengan kepemilikan rekening bank mencapai angka 100%.

Sebagai upaya untuk mendekati petani dan market, sekaligus menjaga kualitas produk, salah satu unit pemrosesan dan pengemasan (Processing and Packing Center) milik Grup TaniHub yang bertempat di Malang sudah beroperasi pada tahun 2020. Processing and Packing Center (PPC) ini melengkapi dan memaksimalkan rantai pasok dari berbagai fasilitas distribusi regional yang sebelumnya telah tersebar di lima kota, yakni Bogor, Bandung, Kartasura, Surabaya, dan Denpasar.

Apa yang diraih pada tahun 2020 tidak membuat Grup TaniHub lantas memperlambat larinya. Pamitra menambahkan, “Prestasi yang kami peroleh pada tahun 2020 tidak membuat kami bersantai untuk ke depannya. Kami tetap akan meningkatkan usaha dan peran kami bagi pertanian Indonesia, walau mungkin tahun 2021 juga akan memiliki tantangannya sendiri,”

Sebagai langkah awal untuk memperkuat komitmen dalam memajukan pertanian negeri, Grup TaniHub akan melakukan berbagai langkah percepatan: Digitalisasi ekosistem B2B, otomatisasi proses rantai pasok, penambahan jumlah petani yang terdampak, dan peningkatan pengukuran dampak sosial atas apa yang sudah dilakukan perusahaan.

TaniHub, TaniFund, dan TaniSupply bernaung di bawah agritech startup TaniHub Group dengan visi “Agriculture for Everyone”, yang diwujudkan dengan mempercepat dampak positif dalam sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi informasi. Agriculture (Pertanian), Technology (Teknologi), dan Social Impact (Dampak Sosial) adalah tiga pilar utama perusahaan dalam menciptakan ekosistem untuk menata ulang sektor pertanian di Indonesia.

Seiring berjalannya waktu dan berkembangnya TaniHub, para pendiri kemudian melihat bahwa petani tidak hanya membutuhkan akses terhadap pasar, tetapi juga akses terhadap permodalan. Maka pada 2017, platform peer-to-peer lending TaniFund pun didirikan sebagai solusi permasalahan pendanaan yang dihadapi petani. Dua tahun kemudian, TaniSupply terlahir untuk mengatasi permasalahan supply chain. Dengan ketiga unit tersebut, Grup TaniHub berharap dapat mewujudkan cita-cita ketahanan dan kecukupan pangan di Indonesia.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved