Strategy zkumparan

BSI Garap Pasar Timur Tengah

BSI Garap Pasar Timur Tengah
Sebagai bank syariah terbesar, BSI berharap dapat meraih potensi pasar syariah di dunia yang selama ini belum tersentuh secara optimal (Foto: dok.BSI)

Mengutip laporan Islamic Finance Development Indicators (IFDI) tahun 2020, Indonesia memiliki nilai aset keuangan syariah mencapai US$3 miliar. Perolehan tersebut menempatkan Indonesia di posisi 5 besar dunia, di bawah Arab Saudi dengan nilai aset sebesar US$17 miliar, Iran sebesar US$14 miliar, Malaysia US$ 10 miliar, dan Persatuan Emirat Arab sebesar US$ 3 miliar.

Potensi tersebut membuat pemerintahan Presiden Joko Widodo – Wapres Ma’ruf Amin menargetkan Indonesia menjadi pusat industri keuangan syariah dunia. Salah satu pemain bank syariah yang siap untuk mewujudkan misi tersebut adalah PT Bank Syariah Indonesia (BSI).

“Sebagai bank syariah terbesar, kami berharap dapat meraih potensi pasar syariah di dunia yang selama ini belum tersentuh secara optimal. Kami ingin menjadi pelaku utama dalam mendorong dan menumbuhkan ekonomi syariah Indonesia. Sehingga Indonesia bisa menjadi tokoh utama dalam ekonomi syariah dunia,” kata Hery Gunardi, Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia.

Sebagai langkah untuk menggapai target tersebut, BSI melakukan ekspansi strategis dengan membuka pasar di kawasan Timur Tengah. Langkah tersebut ditandai dengan penyerahan letter of incorporation dari Dubai International Financial Center (DIFC). Penerimaan akta pendirian tersebut membuat Bank Syariah terbesar di Indonesia itu resmi menjadi bagian dari DIFC.

“Hal ini membuat BSI selangkah lebih dekat untuk mencapai tujuannya menjadi pemain kunci dalam industri perbankan syariah global,” kata dia. Hery berharap langkah ekspansi itu tidak hanya berkontribusi bagi pengembangan industri perbankan syariah di tanah air, tetapi juga dapat mempererat hubungan antara Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah, khususnya Uni Emirat Arab (UEA). Terlebih UEA adalah salah satu pusat investasi global, di mana Dubai adalah pusat keuangan syariah global.

Lebih jauh, sebagai perusahaan yang memiliki kantor representatif disana, BSI, akan menjadi jembatan penghubung antara Indonesia dan investor global, untuk menginvestasikan dananya pada proyek-proyek pemerintah, BUMN dan juga proyek lain di Indonesia. “kehadiran BSI di Dubai juga diharapkan akan memudahkan akses bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mencari layanan dan informasi keuangan guna memberdayakan bisnis ekspor dan impor ke Timur Tengah,” ujarnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved