Management Strategy

Cara Cashlez Bidik Pengusaha Mandiri

Cara Cashlez Bidik Pengusaha Mandiri

Di Indonesia kesadaran masyarakat melakukan pembayaran dengan kartu plastik baik debit maupun kredit kian meningkat. Selain praktis, nyaman dan aman jumlah pengguna kartu plastik, masih jauh dari harapan, sehingga peluangnya masih besar.

Kini bermunculan berbagai channel penyedia jasa pembayaran baik melalui EDC ((Electronic Draft Capture), e-commerce dan M-POS (mobile point-of-sale). Dalam waktu dekat salah satu pendatang baru yang akan hadir adalah cashlez. Perusahaan jasa pembayaran yang digarap anak negeri ini, akan menggarap para pelaku usaha mandiri yang terus tumbuh subur Indonesia, baik B to B maupun B to C.

Kehadiran Cashlez sebagai perusahaan point-of-sale yang menyediakan POS dan pembayaran solusi end-to-end untuk usaha kecil dan menengah khususnya yang membutuhkan banyak kurir dan agen seperti asuransi, travel dan lain-lain.

Cashlez menyediakan POS berbasis smartphone yang yang dapat diakses oleh semua orang dan untuk membantu bisnis menerima segala bentuk pembayaran baik debit maupun kredit yang terintregasi dengan Dongle yang ditargetkan bisa digunakan untuk perusahaan dan perorangan.

Teddy Setiawan Tee Direktur Utama PT Cashlez Worlwide Indonesia.

Teddy Setiawan Tee Direktur Utama PT Cashlez Worlwide Indonesia.

“Penggunaan cashlez, sangat mudah, praktis, nyaman dan efisien,” ujar Teddy Setiawan Tee, Direktur Utama PT Cashlez Worlwide Indonesia.

Untuk pengadaan Dongle, Cashlez menggandeng perusahaan asal Vietnam yang merupakan penyedia EDC di Indonesia dan memasok EDC untuk bank seperti BCA, Mandiri, dan BNI.

Teddy menambahkan untuk tahun pertama cashlez menargetkan akan menggeluarkan 1.000 unit dongle/bulan atau 6.000 unit dongle hingga akhir 2016. Dari sisi transaksi sekitar Rp 30 juta-Rp 100 juta/dongle/ bulan.

Diakui Teddy, sebagai penyedia jasa pembayaran elektronic mobile Cashlez akan mendapat fee transaksi sekitar 2%. Sedangkan konsumen yang mengingkan mesin donggel ini akan dikenakan biaya Rp 1,7 juta/unit.

Untuk memasarkan jasa pembayaran Cashlez, rencana Teddy akan melakukan join marketing dengan Bank Mandiri. Perjanjanjian kerjasama akan dilakukan pertengahan Mei mendatang. Selain itu Cashlez juga sedang menjajaki kerjasama untuk memasarkan Cashlez dengan beberapa bank di indonesia.

Diperkirakan hingga saat ini , pembayaran cashless di Indonesia hanya menyumbang 30% dari nilai seluruh pembayaran konsumen. Ada banyak kesempatan untuk pembayaran cashless untuk tumbuh terutama dengan Bank Indonesia yang mendorong untuk masyarakat tanpa uang tunai.

“Tahap awalnya saya akan membidik pengusaha mandiri yang jumlahnya jutaan, tapi ke depannya harapan saya ‘big boys’ melihat Cashlez bermanfaat dan perlahan-lahan akan mengganti EDC yang masih memiliki banyak kendala,” tegas Teddy.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved