Strategy zkumparan

Cara Epicor Bantu Perusahaan Hadapi Persaingan Bisnis

Cara Epicor Bantu Perusahaan Hadapi Persaingan Bisnis

Digitalisasi memaksa perusahaan melakukan perubahan dalam proses bisnis mereka, termasuk di dalamnya industri manufaktur. Manufaktur di Asia Tenggara kini mulai ramai-ramai mengubah strategi bisnis mereka sehingga mampu mengambil kesempatan yang lebih luas sekaligus bisa bersaing di dunia bisnis.

Adhi Firmansyah, Country Manager of Epicor Indonesia, mengatakan bahwa industri manufaktur bukan hanya bersaing dengan pemain lokal, tetapi juga pemain global. Misalnya saja dalam aktivitas berbelanja, masyarakat sudah banyak yang menggunakan platform global seperti Alibaba, JD.id, dll. “Hal tersebut dimungkinkan karena mudahnya komunikasi, supply chain, dan akses informasi,” kata Adhi dalam Webinar yang bertajuk Finding Ways to Succeed in Business through Digital Transformation yang diselenggarakan Majalah SWA dan Swanetwork (20/04/2022).

Untuk memenangkan persaingan, dia mengatakan, perusahaan harus menguasai informasi dari sisi eksternal maupun internal. Menurutnya, perlu adanya tools yang terbukti dapat menganalisa biaya, kompetitor, melakukan komunikasi, dan melakukan pengiriman dengan cepat.

Melihat peluang hal tersebut, Epicor kini berkolaborasi dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin) guna mendukung industri manufaktur di Indonesia seperti otomotif, food and beverage, dan electronic chemical.“Kami membantu manyediakan layanan end to end solution, financial, CRM, sales management, supply chain management, hingga after sales service bagi industri manufaktur di Indonesia,” kata Adhi memaparkan.

Contohnya saja, Epicor pernah membantu warehouse untuk melakukan efisiensi proses bisnis, melakukan mapping untuk merekomendasikan kapasitas gudang yang baik. Selain itu, Epicor juga menyajikan data secara visual bukan hanya sekedar informasi. Adhi mengatakan pihaknya juga pernah membantu salah satu perusahaan manufaktur dan distributor terbesar di Indonesia untuk menaikan kapasitas dan distribution supply chain mereka hingga 400%. “Kami juga membantu mereka untuk tetap bisa keep existing resource sekarang dengan bantuan teknologi,” ungkapnya.

Perusahaan asal Amerika Serikat tersebut juga membantu shop floor untuk mendapatkan real information. Dari data yang dikumpulkan tersebut Epicor menganalisa kapasitas produksi yang paling produktif dan mencari bottle neck process, sehingga bisa mendiagnosa dan memperbaiki bisnis perusahaan. Dia mengatakan ketika perusahaan sudah memahami bisnisnya dengan baik, maka mereka bisa mengambil keputusan dengan tepat untuk menghadapi persaingan bisnis.

Jalal Setiawan, Business Solution Engineer Epicor (SEA), menambahkan dalam paparannya, data analytic merupakan elemen penting dalam industri 4.0. Data analytic membantu perusahaan dalam mengambil keputusan sehari-hari. “Dari data tersebut, kita bisa meraih strategi yang tepat untuk perusahaan,” dia menambahkan.

Kedua, analytical tools diharapkan dapat memberikan data yang detil dan variatif. Misalnya saja dalam bentuk barometer, bahkan perusahaan bisa memberikan warna dan simbol sesuai dengan keinginan mereka. “Di era digital ini kita bisa dengan mudah mendapatkan data. Data tersebut diolah untuk kemudian diterapkan ke dalam strategi perusahaan dengan tepat,” ungkap Jalal menutup pembicaraan.

Saat ini, epicor telah beroperasi di 150 negara dengan total 27 ribu konsumen di seluruh dunia, dimana 150 konsumennya berasal dari indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved