Management Strategy

Cara Michael Wanandi Memoles Combiphar

Cara Michael Wanandi Memoles Combiphar

PT Combiphar mengalami perubahan drastis sejak dipimpin Michael Haryono Wanandi pada tahun 2011. Dari perusahaan generik, perusahaan berubah wujud menjadi consumer health care. Ini untuk mengantisipasi persaingan yang tidak sehat di bisnis obat generik.

Perubahan bisnis ini berlangsung mulus di bawah arahan pria kelahiran Zurich, 9 November 1968 ini. Bahkan, Combiphar berencana untuk melakukan ekspor pada tahun 2016. Pertumbuhan penjualan yang stagnan selama 2-3 tahun terakhir adalah momentum yang tepat untuk berubah.

Strategi baru adalah hal pertama kali dibahas, terutama yang terkait dengan tumbuh pesatnya kelas menengah di Tanah Air. “Kami merumuskan strategi baru di tahun 2011. Kick of strategi baru ini dimulai akhir tahun 2012,” katanya.

Seiring kenaikan pendapatan, gaya hidup mereka berubah. Ada yang negatif misalnya makan makanan tidak sehat yakni junk food, gorengan, fast food. Combiphar menggunakan perempuan sebagai influencer. Kaum hawa punya pengaruh besar untuk menyebarkan gaya hidup sehat, terutama mereka yang sudah berkeluarga.

“Kami ingin dikenal sebagai perusahaan yang mengeluarkan produk berkualitas dengan harga terjangkau. Kami bukan hanya menonjolkan penjualan produk. Titik berat adalah edukasinya. Itu adalah nilai tambah untuk konsumen kami,” katanya.

Michael Wanandi, President Director PT. Combiphar

Michael Wanandi, President Director PT. Combiphar

Implementasi strategi baru jelas tidak semudah membalikkan piring di atas meja makan. Karyawan harus mengerti strategi yang diusung agar mereka termotivasi dan paham arah perbaikan perusahaan. Tugas ini dibebankan kepada direksi untuk datang ke 30 kantor cabang. Sosialisasi digelar berkelanjutan mengingat ada karyawan yang keluar-masuk perusahaan.

“Sebelum meluncurkan strategi baru, saya survey dulu seluruh karyawan. Saya ingin tahu apa concern mereka dan apa harapan mereka pada pemimpinnya. Total ada 1.400 survey. Komentar mereka saya baca setiap malam. Dari sana, saya mencoba meng-address dan memikirkan formulasinya,” ujar pria yang juga menjabat Direktur Anugerah Pharmindo Lestari yang menaungi Gold’s Gym, franchise pusat kebugaran dari Negeri Abang Sam.

Menurut dia, strategi kunci adalah menjadi unik. Ukurannya bukan yang paling cepat untuk memberi kesempatan kepada karyawan agar mengubah cara berpikir mereka. Perang harga di obat generik berubah dengan memberi nilai tambah kepada konsumen tentang gaya hidup sehat. Hasilnya cukup bagus. Ini terlihat salah satunya dari branding OBH Combi yang semakin bagus.

Michael melakukan banyak terobosan untuk mempercepat transformasi bisnis. Mulai dari edukasi yang sekaligus juga untuk menarik lebih banyak konsumen, kepada komunitas ibu-ibu dan pasien, hingga membentuk forum khusus untuk dokter menjawab berbagai pertanyaan yang masuk. Ada juga program CSR lewat edukasi di banyak Sekolah Menengah Atas di seluruh Indonesia.

“Kami punya tim manajemen untuk mengeksekusi program-program. Saya punya forum setiap bulan dengan tim untuk membahas perkembangannya. Ada juga forum Combi Coffee Break setiap bulan, dimana saya bicara langsung dengan para karyawan, untuk tahu seberapa engage-nya mereka dengan perusahaan,” katanya. (Reportase: Maria Hudaibyah Azzahra)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved