Strategy zkumparan

Debut Baru Yudistiro di Aqua Japan Indonesia

Kendati sektor elektronik rumah tangga terdampak pandemi Covid-19, pabrikan Aqua Japan tetap optimistis menghadapi tantangan ini serta agresif mengejar target pertumbuhan penjualan 15% hingga tutup tahun 2020 seiring dengan berbagai inovasi yang dikembangkan.

Yudistiro, Head of Sales Department Aqua Japan Indonesia menceritakan bahwa mereka telah meluncurkan sejumlah produk-produk dengan inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan pada saat pandemi Covid-19. “Kami merasakan dampak pandemi, pertumbuhan penjualan pada April dan Mei turun. Hal ini disebabkan pemberlakuan peraturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sehingga toko ritel baik tradisional dan modern channel mengalami keterbatasan jam buka operasional,” tuturnya.

Namun demikian, produsen elektronik asal Negeri Sakura itu menerapkan strategi guna menyesuaikan kinerja perusahaan, dengan terus mengembangkan inovasi dan teknologi produk-produk yang mereka buat. Guna memperbaiki kondisi tersebut, Aqua Japan rajin merilis sejumlah produk home appliances ke pasaran. Terdapat sekitar 10 model produk dengan inovasi baru yang sudah diluncurkan.

Untuk produk pendingin ruangan (AC) misalnya, Yudistiro berujar, pihaknya merilis AC yang dapat melakukan pencucian secara otomatis, sehingga pengguna tidak perlu repot-repot memanggil tukang servis AC untuk membersihkan. Juga, inovasi pada produk smart tv, mesin cuci, dan lain-lain. Hasilnya, performa penjualan mengalami kenaikan, meskipun tidak signifkan. “Periode Semester I/2020 utamanya ditopang oleh kenaikan penjualan produk-produk seperti misalnya kulkas ukuran besar, freezer, dan televisi digital pintar,” ucapnya.

Strategi penjualan pun masih berfokus pada pasar tradisional yang dinilai operasionalnya berjalan lebih fleksibel apabila dibanding dengan modern channel serta e-commerce channel. “Kami mempertimbangkan pergeseran pola kebiasaan konsumen yang berubah setelah era pandemi. Selain itu, kami juga memfokuskan pada penjualan di luar Jakarta, seperti Sumatera, Kalimantan dan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur yang penjualan masih mengalami pertumbuhan,” terang Yudistiro.

Langkah-langkah tersebut selaras dengan strategi perusahaan di tahun 2021 yang akan melakukan ekspansi keluar Pulau Jawa dan memperkuat penetrasi produk mereka di Sumatera dan Sulawesi. “Tahun 2021, kami menargetkan pertumbuhan pasar setidaknya 25%. Kami yakin dapat mencapai target tersebut, dengan terus melakukan inovasi produk, sehingga dapat lebih dinimati oleh konsumen di Indonesia,” ujar Yudistiro penuh optimistis.

Asa pertumbuhan bisnis Aqua Japan juga datang dari target konsumen utama mereka, yakni pasangan kaum milenial di kota-kota besar dan menginginkan produk elektronik yang dapat mempermudah aktivitas kesehariannya dan lekat dengan teknologi digital. “Kami sudah mulai memasuki pasar online dan membangun leading position dengan strategic partnership key e-commerce serta memperkuat digital marketing. Pada 2021, kami fokus untuk meningkatkan kontribusi penjualan produk mid-high,” papar dia.

Target perusahaan dan strategi tak akan berjalan mulus tanpa kehadiran sosok yang tepat. Dia adalah Yudistiro yang memiliki portofolio karier di berbagai bidang perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Debut karier pria kelahiran 1977 itu diawali ketika bergabung dengan perusahaan elektronik Panasonic Global Indonesia sebagai supervisor agen penjual dengan posisi terakhir manajer penjualan (2006-2015). Lalu, ia pindah ke PT Hawlett Packard Indonesia sebagai manajer penjualan yang fokus pada sektor komputasi, percetakan dan gambaran digital.

Setelah 1 tahun di Hawlett Packard (HP), Yudistiro berkelana di ranah digital. Ia bergabung di Mbiz, anak perusahaan Lippo, sebagai Electronic & IT Product Lead. “Di sana saya menyiapkan segala kebutuhan tim penjualan, mulai dari analisis produk, lot pricing sampai pemasarannya,” jelas Yudistiro yang mengaku lagi kesengsem bersepeda ini.

Rupanya sense of sales Yudistiro tak kunjung padam. Dari Lippo, dia loncat ke Fuji Xerox Asia Pacific sebagai Head of Sales. Tak puas di dua perusahaan multinasional itu, eksekutif pria ini pun masih melirik perusahaan berbasis digital sebagai Senior Manager Electronic & IT (2018-2019). “Di sana lumayan penyegaran dan cukup tertantang karena tidak hanya fokus dengan perusahaan sendiri, tetapi juga mengatur jalannya brand activities klien seperti Samsung, HP, Phillips dan Loreal,” kenangnya.

Ia juga sempat bergabung di Bose Corporation selama 3 bulan sebagai Country Sales Head Indonesia. Meski sebentar, Yudistiro berhasil meningkatkan pangsa pasar penjualan di beberapa perusahaan tersebut menjadi market leader.

Per September 2020 lalu, ia melabuhkan diri ke Aqua Japan Indonesia sebagai Head of Sales Department hingga sekarang. “Saya adalah tipikal orang yang tidak mudah puas untuk belajar. Sebelumnya saya berpindah pekerjaan di berbagai macam industri sebagai salah satu cara untuk terus belajar,” ucap pria lulusan S2 Magister Management MB-IPB Bogor ini.

Berbekal jaringan dan pengalamannya tersebut, dia kembali merasa tertantang untuk memenuhi target yang ditetapkan perusahaan untuk menjadi market leader di industri elektronik dalam 3 tahun ke depan. Pekerjaan rumah lainnya adalah membuat perusahaan profitable, sustainable dan sesuai dengan tujuan awal Aqua Japan menjadi solusi bagi konsumen.

Untuk itu, Yudistiro bekerja secara terbuka melalui diskusi konstruktif dengan agen penjualan mengenai perkembangan pasar elektronik di Indonesia, termasuk bagaimana menakar spesifikasi produk elektronik seperti apa yang dibutuhkan konsumen saat ini. “Pekerjaan di bidang sales itu dinamis sehingga kita dituntut untuk terus belajar. Sekarang semuanya tiba-tiba online. Padahal dulu skema terbaik penjualan ya door to door. Hari ini semua digital basically, itu sesuatu yang baru sehingga peta sales ikut berubah. Maka itu, kita harus keep updating dengan apa yang ada,” jelasnya.

Di benak Yudistiro sendiri, sewaktu kecil tak pernah terlintas bahwa dia bakal terjun di dunia penjualan. Namun, siapa sangka jika 14 tahun waktunya hingga saat ini justru didedikasikan di bidang sales. “Sales adalah dunia yang unik dan penuh karakter. Saya menemukan berkarier di sales mewajibkan pelakunya menjadi pribadi yang super dinamis dan kreatif. Pilihan karier ini juga memberikan kesempatan untuk belajar banyak ilmu seperti negosiasi, komunikasi, customer relationship management, complain handling, conflict management dan lain-lain, yang tentunya sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Yudistiro.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved