Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo mengatakan ada dua tantangan besar yang dihadapi industri media di era digital ini. Pertama, mengurangi ketergantungan terhadap platform digital. Menurutnya, ketergantungan yang berlebihan akan menimbulkan dampak negatif terhadap kualitas jurnalisme saat ini.

Tantangan kedua, berkurangnya kedekatan dengan konstituen yaitu pembaca dan pengiklan. Dia menjelaskan dalam beberapa kasus, pengiklan menyerahkan data pengguna mereka kepada vendor programmatic. Hal ini tentu, akan menjauhkan pengelola media dengan pengiklan, karena penerbit tidak berurusan langsung melainkan iklan tersebut menggunakan perantara teknologi. Oleh karena itu, pengelola media masa di Indonesia itu harus mengupayakan keseimbangan antara direct sales dan programmatic.

“Jangka pendek memang sebagai solusi, namun akan menjadi masalah di jangka panjang,” ungkapnya. Menjawab tantang tersebut, Agus menyampaikan bahwa media massa di era digital ini harus menyajikan produk informasi yang berkualitas, beretika. “Harus ada diferensiasi produk antara media sosial dan media massa,” ujarnya.

Dia menyebutkan, saat ini, di media sosial banyak beredar berita hoaks, sehingga media massa harus bisa menyajikan konten-konten yang bermanfaat untuk masyarakat. Selain itu, perusahaan media harus membangun kemandirian data. Pasalnya, sering kali konten yang disajikan justru gunakan oleh pengguna lain.

Agus melihat, ke depan media yang akan bertahan di era digital ini yakni mereka menjunjung nilai-nilai lokal yang dekat dengan masyarakat. Harapannya, masyarakat akan lebih cepat mendapatkan informasi tersebut dibandingkan dari media sosial.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id