Marketing Strategy

Ekonomi Lesu, Laba Unilever Stagnan

Ekonomi Lesu, Laba Unilever Stagnan

PT Unilever Indonesia Tbk (Unilever) tak bisa menghindari dampak buruk pelemahan ekonomi domestik sepanjang tahun lalu. Laba bersih emiten dengan kode UNVR hanya naik tipis 2% menjadi Rp 5,8 triliun hingga Desember 2015. Penjualan hanya tumbuh 5,7% menjadi Rp 36,5 triliun.

Direktur Governance and Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan, Sancoyo Antarikso mengatakan, pertumbuhan penjualan yang single-digit di 2015 sangat dipengaruhi oleh kondisi makro-ekonomi Indonesia yang masih belum kondusif. Pertumbuhan GDP Indonesia yang melemah, yakni 4.8%, menyebabkan turunnya konsumsi masyarakat selama 2015.

Meski begitu, lanjut dia, perseroan tetap berhasil membukukan pertumbuhan penjualan dalam negeri sebesar 6,6%. Penurunan penjualan untuk ekspor membuat secara keseluruhan total pertumbuhan penjualan ditutup di angka di 5,7%. Berkat efisiensi di seluruh lini operasi, perseroan mampu meningkatkan gross margin dan laba tumbuh 2%.

“Yang merupakan pembukuan sebelum restatement, sebagai dampak diberlakukannya Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan (PSAK 24 – revisi 2013) oleh Ikatan Akuntan Indonesia,” kata dalam rilisnya.

Sinta-Kaniawati1-GM2

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi sempat membaik pada 2015. Sayang, kinerja perseroan kembali tertekan dengan adanya pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kurs Rupiah sempat terdepresiasi hingga 14.697 per dolar AS. Padahal, mayoritas biaya yang dikeluarkan perseroan bersinggungan dengan nilai tukar. “Hal ini menjadi tantangan besar bagi perseroan, karena sekitar 55 persen dari input cost kami berkaitan dengan hard currency‎, ” katanya.

Unilever berjanji akan tetap melakukan ekspansi pada tahun ini demi mempertahankan posisi unggul perseroan. Pembukaan pabrik bumbu masak baru di Cikarang adalah tonggak penting dalam pengembangan bisnis pangan dalam jangka panjang. Namun, ekspansi bisnis akan dilakukan secara hati-hati.

“Kami akan tak henti-hentinya berfokus untuk memahami konsumen, menganalisis pergeseran perilaku dan preferensi mereka, untuk dapat mengembangkan inovasi yang secara jitu menjawab kebutuhan mereka,” ujar dia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved