Marketing Strategy

Indira Abidin : Program PR Harus Relevan Visi Misi

Indira Abidin : Program PR Harus Relevan Visi Misi

Berubungan baik dengan publik di luar maupun dalam perusahaan merupakan satu keharusan bagi sebuah korporasi. Karenanya perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan para stakeholder terkait. Ini penting untuk memperluas pasar bagi produksinya, memperkenalkan produksinya kepada masyarakat, mendapatkan penghargaan dan penerimaan dari publik, mengetahui sikap dan pendapat publik terhadap perusahaan, memelihara hubungan baik pemerintah, pers, opinion leader, para pemasok yang berhubungan dengan operasional perusahaan, hingga mencapai rasa simpatik dan kepercayaan dari publik.

Namun demikian, sering kegiatan-kegiatan PR yang dilakukan kurang relevan dengan visi misi perusahaan. Seperti apa kegiatan-kegiatan yang dimaksud? Indira Abidin, Managing Director PT Fortune Pramana Rancang (Fortune PR) menuturkannya pada SWA Online berikut ini :

fortune Indira Abidin

Seperti apa gambaran kegiatan PR yang tidak align dengan core business suatu perusahaan?

Contoh, belum lama ini ada sebuah perusahaan besar minta tolong untuk dibantu menjalankan sejumlah program. Saya lihat ada sederetan program, seperti internal communication, eksternal communication, CSR, dll. Misalnya untuk CSR dengan mengajak anak-anak ke Ragunan, lomba menggambar, dsb. Habis itu bikin family gathering, topiknya macam-macam. Saya tanya, dasarnya apa? Kenapa anak-anak dibawa ke Ragunan? Kenapa ada lomba menggambar? Kalau jawabannya ya asyik aja, ini yang menurut saya perlu diluruskan.

Memang bagus sudah ada kegitan internal dan eksternal, tapi semua harus ada dasarnya. Karena PR itu sebenarnya seperti obat. Misalnya sakitnya di jantung, ya jangan dikasih obatnya di kaki. Nggak nyambung. Kalau cuma sebagian yang sakit, ya nggak usah dikasih ke seluruh badan. Ada acara anak-anak ke Ragunan, ke Priok, pokoknya seluruh destinasi Jakarta didatangi. Itu kan juga satu bom. Memang banyak uangnya. Tapi bagi saya harus dilihat efektifnya seperti apa.

Jadi dasar supaya PR bisa relevan, kita harus tahu dulu apa sih strategi yang diinginkan? Visi-misinya apa? Kenapa ke Ragunan? Apa hubungannya dengan visi misi? Apa hubungannya dengan RJT, RKAP, Rencana Jangka Panjang, Menengah, dan Pendeknya? Bagaimana program tersebut bisa mendukung itu semua.

Hal lain yang perlu diperhatikan?

Di satu sisi, punya visi misi, di sisi lain perusahaan punya posisi bagaimana warga sekitar memandang. Bagaimana stakeholder memandang. Nah, di antara keduanya ada PR. Baru setelah itu dilihat brandnya seperti apa dan diterjemahkan lagi sampai ke visualisasinya bagaimana. Warna korporat yang paling melambangkan apa? Itu harus jelas sekali.

Tantangan yang sering ditemui?

Akan sangat sulit kalau kami diminta datang untuk melakukan sejumlah kegiatan, lalu bertemu stafnya. Begitu ditanya brandnya apa? Ternyata tidak ada strategi brand. Atau jawabannya, karena CEO inginnya warna biru. Kemarin dia habis dari kamar mandi, lalu merasa bahwa logo kita harus biru. Yang seperti ini yang tidak ada dasarnya.

Dari strategi brand, baru strategi komunikasi. Strategi komunikasi ini tidak bisa terlepas dari visi-misi. Inilah yang disebut sebagai relevan. Dari situ, baru kita tahu komunikasi internalnya harus bagaimana. Setelah itu baru eksternal.

Intinya harus internal dulu baru eksternal?

Idealnya seperti itu. Jangan dibolak-balik. Kadang-kadang sudah kampanye eksternal, internalnya tidak dikerjakan. Ada kampanye bermiliar-miliar di luar, dengan bill board segala macam, begitu ditanya ke teller, tellernya tidak mengerti. Ini kan sayang. Hal lain yang penting adalah monitoring dan evaluasi.

Apa yang menjadi tagline Fortune PR sendiri dalam membantu klien melaksanakan program-program PR-nya?

Di Fortune, kami punya tagline bahwa kegiatan PR bisa merangkum strategi komunikasi yang relevan ke warga. Bagaimana komunikasi management berjalan sehingga BOD tahu bahwa mereka juga harus berkomunikasi. Dari situ akan mempermudah menerjemahkan visi-misi, RJP, RKAP, atau strategi yang sudah disusun oleh para manager dan BOD. Sayang kalau sampai management dan BOD bekerja terpisah dengan tim PR. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved