Management Strategy

Industri Kreatif Baru Perlu Insentif Agar Makin Banyak Pemainnya

Oleh Admin
Industri Kreatif Baru Perlu Insentif Agar Makin Banyak Pemainnya

Sekretaris Dektorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Roy Sianipar menilai, insentif seharusnya diberikan kepada pengusaha-pengusaha muda yang ingin bergerak di industri kreatif. Hal itu dimaksudkan agar pelaku industri kreatif semakin banyak.

“Selama ini, anak muda yang tamat sekolah biasanya pengen jadi pegawai negeri. Kita harus ubah paradigma itu supaya mereka berpikir bagaimana bergerak di industri kreatif,” kata Roy dalam diskusi “Insentif Ekonomi untuk Industri Kreatif” di Menara Bidakara, Jakarta Selatan, Selasa, 15 Maret 2016.

Salah satu game yang diproduksi Agate

Salah satu industri kreatif berkembang adalah industri game online

Saat ini, menurut sumber dari dinas-dinas perindustrian di daerah, pertumbuhan industri kreatif hanya mencapai lima persen. Sementara itu, berdasarkan hasil pendampingan tenaga penyuluh lapangan, pertumbuhan ekonomi kreatif berkisar di angka 25 persen. “Sejak empat tahun ini, sebanyak 285 orang menjadi pengusaha-pengusaha di bidang industri kreatif,” ucap Roy.

Dengan kecilnya angka tersebut, kata Roy, pemerintah perlu menciptakan para pelaku-pelaku usaha yang mau bergerak di sektor tersebut. “Tapi bukan hanya kementerian saja. Pemerintah di daerah juga harus punya pemikiran yang sama agar industri kreatif berkembang di sana.”

Hingga kini, menurut Roy, kementeriannya telah memberikan insentif-insentif non fiskal dalam rangka mendorong pengembangan industri kreatif, seperti memfasilitasi pengurusan merek dan paten. “Selain itu, ada pelatihan-pelatihan. Ada pula Balai Kreatif Center yang kami gunakan untuk menumbuhkan wirausaha-wirausaha baru di industri kreatif,” tuturnya.

Sementara itu mengenai insentif fiskal, menurut Roy , Kementerian Perindustrian belum berpikir untuk memberikan insentif tersebut bagi para pelaku industri kreatif. “Kami belum terpikir ke sana karena tidak memungkinkan. Itu nanti mungkin bisa didorong oleh Kementerian Keuangan,” ujar Roy menambahkan.

Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved