Management Strategy

Ini Rahasia BNI Life Masuk 10 Top Asuransi Jiwa

BNILife

Tahun 2015 bisa dibilang tahun sulit pasar modal Indonesia, akibat krisis ekonomi global, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat mengalami koreksi 12,13 persen, tentu saja ini sangat berpengaruh pada kinerja unit link berbasis saham.

Namun, dampak negatif itu tidak berpengaruh terhadap kinerja PT BNI Life Insurance . Total nilai Asset Under Management (AUM) tahun 2015 mayoritas komposisi berada pada unit link berbasis saham sekitar 61 persen, unit link pendapatan tetap 37 persen dan unit link campuran 1,6 persen.

Secara total BNI Life mencatat pertumbuhan premi asuransi 124 persen pada akhir 2015 setara dengan nilai Rp 3,2 triliun. Bahkan pada kuartal pertama tahun ini BNI Life berhasil mencatat pendapatan Rp 907 miliar atau tumbuh 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Disampaikan Budi T.A. Tampubolon, Direktur PT BNI Life Insurance, industri asuransi menghadapi tantangan tidak mudah tahun lalu. Namun, pihaknya dapat menjaga kinerja sehingga asuransi jiwa bisa tumbuh di atas angka nasional. “Pertama kali dalam sejarah 20 tahun sejak lahir, BNI Life berhasil masuk top 10 asuransi jiwa,” tuturnya.

Budi mengungkapkan, ada tiga strategi yang dijalankan BNI Life dalam mendorong kinerja yang ciamik tahun lalu dan kuartal pertama tahun ini. Pertama, meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga pemasar produk-produk BNI Life yang dipasarkan melalui empat saluran distribusi yaitu bancassurance, employee benefits (asuransi kumpulan), agensi dan syariah. Tahun 2015 BNI Life memiliki 2.000 agen berlisensi, hingga akhir tahun ini akan meningkat menjadi 2800 agen.

“Saat ini tenaga pemasar kami sudah mencapai 2.400 orang, plus 600 tenaga tele marketing yang jumlahnya naik 200 orang dibanding tahun 2015,” ujar Intan Abdam Katopo, Direktur BNI Life. Budi menambahkan pihaknya terus mendorong peningkatan produktifitas tenaga pemasar BNI Life di 2016 ini dibanding tahun sebelumnya.

Selain fokus pada tenaga pemasar yang berkualitas, bukan saja besar dalam jumlah, Budi menyampaikan kunci kedua strategi BNI Life adalah dengan melahirkan produk-produk asuransi baru maupun produk yang diperbarui, yang tentu saja memberikan manfaat maksimal pada nasabah.

Sejak tahun lalu pihaknya membangun Divisi Khusus Pengembangan Bisnis yang tujuannya melihat potensi pengembangan bisnis dan produk yang tepat bagi nasabah saat ini. “Tahun ini, mengingat kekuatan kami pada employee benefit, BNI Life membangun Divisi Khusus untuk mengelola asuransi kumpulan ini,” kata Budi.

Tahun 2016 BNI Life terus fokus pada produk andalan yang potensial, salah satunya produk Hy End Pro melalui jalur distribusi bancassurance yang merupakan produk asuransi yang memberikan gabungan manfaat endowment (manfaat meninggal dunia dan manfaat hidup) serta nilai tunai.

Menurut Budi, produk ini memiliki keunggulan memberikan return pasti dalam 5-10 tahun ke depan. Tahun ini, produk baru yang dikembangkan BNI Life yaitu BNI Life Spectra Double Power yang dijual melalui agensi. Kedua produk ini menggunakan variable Hy End Fund.

Di samping itu, pihaknya terus menjaga pengelolaan dana yang prudent, dengan selektif dalam pengelolaan investasi dengan hanya memilih investasi dengan rating triple A atau double A dan obligasi pemerintah.

Strategi ketiga adalah terus menyempurnakan layanan. Tahun lalu BNI Life berhasil meluncurkan layanan klaim asuransi 27 menit. “Ini merupakan klaim asuransi tercepat, karena hanya dalam waktu 27 menit uang klaim asuransi sudah ada ditangan nasabah,” tegasnya.

Tahun 2016 ini, menurut Budi, dengan pendapatan investasi yang makin posifif, pihaknya akan fokus pada produk-produk unit link dengan mengembangkan produk ini. “Dalam pengelolaan unit link kami aktif memantau dan mengantisipasi kondisi pasar, sehingga nilai investasi dan risiko dapat terjaga dengan baik,” ujar Geger Maulana, Wakil Direktur Utama BNI Life.

Dengan strategi tersebut, Budi menargetkan tahun ini BNI Life bisa meraih pertumbuhan premi 100 persen dibanding tahun lalu. Dan hingga 2019 BNI Life bisa masuk dalam top 5 perusahaan asuransi jiwa dengan new business premium (bukan total premi).

BNI Life merupakan perusahaan asuransi joint venture antara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan 60 persen saham dan Sumitomo Life Insurance Company dengan 39,9 persen saham. Produknya meliputi asuransi jiwa, kesehatan, pendidikan, investasi, pension dan syariah.

“Tahun ini kami terus memperbaiki layanan kami, untuk menghapus stigma negatif asuransi bahwa asuransi itu sulit klaimnya,” Budi menegaskan. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved