Strategy zkumparan

Ini Strategi Luno Tahun 2022

Ini Strategi Luno Tahun 2022
Jay Jayawijayaningtiyas, Country Manager Luno Indonesia

Asosiasi Blockchain Indonesia dalam keterangannya pada Januari 2022 lalu menyebutkan pengguna kripto di Indonesia melonjak hingga 85% pada 2021, dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, penggunaan aset digital pun angkanya terus naik, meskipun saat ini pengguna aset digital di Indonesia masih kalah dibandingkan Malaysia dan Vietnam. Fakta tersebut sejalan dengan data kementerian perdagangan yang mencatat jumlah transaksi kripto mencapai rata-rata Rp1,5 triliun setiap harinya.

Lonjakan yang fantastis tersebut tentunya juga harus dibarengi dengan edukasi yang memadai. Luno, Perusahaan Perdagangan Aset Kripto, berkomitmen untuk fokus pada edukasi sebagai strategi perusahaan untuk menjaring pengguna di tahun 2022 ini.

Ada dua cara yang akan dilakukan oleh Luno yakni melalui online dan offline. “Edukasi melalui offline tergantung keadaan pandemi. Bisanya, kami mengadakan seminar dan gathering offline,” ujar Jay Jayawijayaningtiyas, Country Manager Luno Indonesia saat ditemui SWA Online.

Kondisi pandemi, membuat Luno harus mengganti strategi dengan menjalankan edukasi secara online. Di awal tahun 2021, Luno Indonesia meluncurkan program yang diberinama Luno Academy. Tujuannya, agar orang bisa mempelajari aset kripto dengan lebih mudah melalui website dan aplikasi.

Luno Academy diciptakan semudah dan sesederhana mungkin, karena menargetkan konsumen yang baru mengenal kripto atau investor pemula. “Dengan Menonton seri itu, harusnya mereka lebih bisa percaya diri untuk masuk ke dunia kripto,” kata pria lulusan Aerospace Engineering Nanyang Technological University Singapore ini. Selain meluncurkan program Luno Academy, platform juga mengadakan webinar dan membuat group telegram untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dari pengguna lain.

Secara strategi perusahaan, Luno memang menyasar pengguna baru yang awam terhadap aset kripto. Sehingga, aplikasi yang diciptakan pun mudah digunakan dan pilihan koin yang disediakan juga hanya terdiri dari 6 koin yang sudah top di pasaran seperti Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Ripple (XRP), Bitcoin Cash (BCH), Litecoin (LTC), USD Coin (USDC).

“Untuk memudahkan pengguna, kami juga meluncurkan dompet untuk memudahkan bertransaksi dan menciptakan grafik yang mudah dipahami,” ujarnya. penyederhanaan grafik tersebut diharapkan dapat memudahkan pengguna baru belajar kripto dalam waktu dua minggu, bahkan seminggu.

Kemudian, bagaimana kinerja Luno di pasar global dan Indonesia? Sejak kemunculannya di tahun 2016, Luno telah mencatatkan pertumbuhan volume transaksi sebesar empat kali lipat dan peningkatan jumlah pelanggan hingga 75% sepanjang tahun 2021. Sementara itu, secara global, Platform yang bermarkas di London, United Kingdom tersebut telah menjaring 9 juta pelanggan di lebih dari 40 negara.

Jay mengatakan Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menjadi pemain besar di Asia Tenggara. Hal ini terbukti dengan pertumbuhan jumlah investor aktif kripto di Indonesia sebanyak lima kali lipat. Sepertiga dari investor tersebut didominasi oleh investor Bitcoin. Selain itu, nilai transaksi perdagangan kripto di Indonesia juga tumbuh hampir tiga kali lipat dalam setahun terakhir.

Sebagai tambahan, Saat ini Luno telah menjadi market leader di Malaysia. Namun, Jay mengatakan, Luno Indonesia tidak menargetkan untuk menjadi pemain utama di pasar Indonesia. “Target kami di tahun 2022 dan di tahun mendatang memang masih ingin mengedukasi masyarakat sebanyak banyaknya,” kata Jay menutup pembicaraan.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved