Resep Sukses HM Lukminto Bangun Sritex | SWA.co.id

Resep Sukses HM Lukminto Bangun Sritex

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa seragam militer 30 negara di dunia maupun produk fashion dengan merek-merek ternama ternyata dibuat oleh perusahaan asal Indonesia, yakni PT Sri Rejeki Isman (Sritex). Ini adalah perusahaan yang bergerak di bidang tekstil yang didirikan oleh Haji Mohammad (HM) Lukminto.

Berawal dari pedagang kecil di Pasar Kelewer, Solo, kini Lukminto telah menjelma menjadi pengusaha besar di dunia pertekstilan nasional. Kerja kerasnya telah membuahkan hasil! Kini, rekam jejak Lukminto dalam membangun dan mengembangkan Sritex pun bisa dibaca melalui buku yang berjudul “Bakti Untuk Indonesia: HM Lukminto, Pendiri Sritex,” yang peluncurannya dilakukan hari ini, Selasa (12/3/2013), di Jakarta.

Kisah sukses HM Lukminto membangun Sritex dibukukan

“Proses menulis buku ini 1,5 tahun,” sebut Nasir Tamara selaku penulis buku.

Nasir menyebutkan bahwa buku setebal 580 halaman ini merupakan buku biografi dari Lukminto. Banyak hal yang bisa dijadikan sumber inspirasi bagi pembaca. Di buku ini, pembaca bisa melihat ada 8 prinsip sukses dari pendiri Sritex ini. Salah satunya adalah prinsip “cheng-li.” Prinsip ini maksudnya seorang pengusaha harus adil, tidak boleh merugikan orang lain. Selain prinsip sukses, Lukminto pun ternyata mempunyai 45 prinsip hidup. Prinsip hidup ini dibahas dalam satu bab khusus.

Sebagai anak, Iwan Setiawan Lukminto, yang sekarang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Sritex, menyebutkan, “Buku ini berharga untuk keluarga kami.” Dia mengatakan, pihak keluarga memang belum ada rencana untuk memperjual-belikan buku tersebut. Karena, niatnya, cerita sukses ayahnya dibukukan untuk diteruskan ke keturunannya.

“Tapi, ini pasti akan kami serahkan untuk kepentingan pendidikan. Itu pasti. Dan, kalaupun nanti diperjualbelikan, uangnya untuk non-profit, (atau) dikembalikan lagi ke masyarakat yang membutuhkan,” terang dia.

Selain itu, Iwan pun mengatakan bahwa ayahnya membangun Sritex dengan ketulusan. Sistem dalam bekerja pun sifatnya kekeluargaan. Kalau ada permasalahan selalu dihadapi dengan berpikiran positif. Hasilnya, perusahaan pun bisa berkembang sedemikian pesat seperti sekarang ini. Di mana produk tekstil Sritex telah diakui memenuhi standar NATO (North Atlantic Treaty Organization). Alhasil, Sritex pun dipercaya memproduksi seragam militer anggota NATO. Perusahaan kini telah membuat seragam militer 30 negara, di antaranya Amerika, Rusia, Jerman, hingga Norwegia.

Sekalipun giat dalam bekerja, Iwan Kurniawan Lukminto yang menjabat sebagai direktur, menuturkan, “Pak Lukminto itu, pertama adalah pekerja keras, dan beliau begitu berdedikasi dalam pekerjaan beliau. Selain itu, dia juga tidak melupakan keluarga.” (EVA)

Comments are closed.

3 thoughts on “Resep Sukses HM Lukminto Bangun Sritex”

meskipun tidak mudah untuk membuat branding internasional tetapi bukan tidak mungkin -- jika kuat niat dan terus semangat semua menjadi mungkin
by Pecinta Armylook, 01 Feb 2015, 12:33
Di satu sisi, ada perusahaan yang bisa memproduksi produk berkelas internasional. Tapi di sisi lain, beberapa kalangan masyarakat kita justru suka dengan barang-barang dari luar negeri. Padahal, produsen-produsen dari Indonesia pun banyak yang bisa membuat produk berkelas internasional, hanya saja branding yang dilakukan belum masksimal. Saya ingin sekali mengembangkan usaha bidang garmen. Dan mengupayakan menghasilkan produk yang terbaik, sekaligus memiliki branding yang kuat. Salam http://penjahit-dimalang.blogspot.com/
by ADAM Tailor, 24 Sep 2013, 06:47
Kepada Bapak Haji Mohammad (HM) Lukminto, Sebelumnya perkenalkan nama saya Muhammad Bambang pengelola web site www.inicerpen.com [cerita pendek membawa hikmah]. Kami sangat tertarik dengan perjuangan Bapak dalam membangun sebuah bisnis. Bisakah kami mendapatkan eBook atau cerita Bapak yang bisa kami masukan dalam web site kami www.inicerpen.com Perlu diketahui oleh Bapak, bahwa format sajian setiap buku/cerita benar-benar seperti buku konvensional. Besar harapan kami Bapak bisa memberikan cerita Bapak untuk diambil pelajaran atau hikmahnya oleh generasi sekarang. Demikian dan terima kasih Sallam Digital Muhammad Bambang
by Muhammad Bambang, 13 Mar 2013, 16:13

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)