Strategy

Marak Kasus Asuransi, Ini Cara Astra Life Yakinkan Calon Nasabah

Astra Life
(Kanan) Christopher Pangestu, Director of Business Astra Life saat memberikan materi dalam acara Bincang-Bincang Astra Financial. (Vina/SWA)

Maraknya kasus perusahaan asuransi memberikan dampak buruk bagi industri ini. Tidak sedikit masyarakat yang akhirnya ragu untuk membeli produk asuransi. Padahal, membangun kepercayaan masyarakat merupakan sebuah proses panjang yang harus selalu dijaga.

Sebagai salah satu pemain di industri asuransi, PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) melihat bahwa tata kelola perusahaan merupakan hal terpenting dalam mengelola asuransi. Christopher Pangestu, Director of Business Astra Life mengatakan, kepercayaan masyarakat dapat terjaga ketika perusahaan mampu secara berkesinambungan memberikan layanan dan jaminan kepada para pemegang polis.

“Tata kelola perusahaan sangat penting karena dapat menjamin proses dari end to end, mulai dari pembelian sampai servicing. Bahkan masuk lebih dalam lagi dari tata kelola itu sendiri, adalah bagaimana proses pembelian dan penjualan produk itu dilakukan. Ini akan menjadi sumber masalah jika tidak dilakukan dengan baik,” ujarnya dalam workshop bertajuk Bincang-Bincang Astra Financial, Rabu (08/03/2023).

Lebih jauh, Christopher menyampaikan perusahaan asuransi harus mengambil peran untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Literasi tersebut dapat dilakukan dengan menggerakkan tenaga pemasar asuransi untuk memberikan informasi yang jelas, jujur, dan transparan dari produk asuransinya kepada masyarakat.

Karenanya, perusahaan asuransi harus mampu menciptakan tenaga pemasar yang memahami produk, terlatih, dan pruden. Perusahaan asuransi juga harus terus melakukan evaluasi, salah satunya dengan melakukan sales compliance.

“Cek compliance-nya di lapangan terhadap tenaga pemasar maupun nasabahnya. Apakah benar dia membeli produk dan dia paham. Karena produk tidak akan bermasalah jika dipasarkan kepada segmen yang tepat. Sebaliknya, jika sebuah produk dipasarkan ke segmen yang berbeda dan literasi keuangannya tidak cukup, maka akan menjadi masalah,” ungkap Christopher.

Ia juga menekankan pentingnya memperkuat citra positif industri asuransi dengan membuat SOP yang benar. Adapun per 14 Maret 2023 ini, OJK akan mengatur SOP untuk seluruh asuransi jiwa terutama produk unit link. Menurutnya, SOP Astra Life juga akan disesuaikan dengan peraturan tersebut.

“Ini akan jauh lebih melindungi dari tenaga pemasar yang tidak baik atau tidak kompeten dan menghindari produk yang tidak cukup baik untuk dipasarkan. Dengan peraturan baru, semua itu bisa diminimalkan,” katanya.

Astra Life juga terus melakukan evaluasi proses pasca jual. Pihaknya memastikan bahwa pembeli polis paham produk yang dibeli. “Makanya setiap pemegang polis yang baru, kami lakukan welcome call, menerangkan kembali dan memastikan dia sudah paham dengan produknya. Ini bisa mengurangi ketidakpahaman dari pemegang polis terhadap produk kami.”

Di luar itu, Astra Life terus berupaya membuat dan mengedepankan berita-berita baik. Perusahaan juga terus melakukan literasi keuangan kepada masyarakat. Harapannya dengan semua upaya ini bisa membantu industri asuransi bangkit kembali dan mengembalikan kepercayaan masyarakat. “Ini PR bagi semua asuransi jiwa termasuk asosiasi,” ucap Christopher.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved