Strategy zkumparan

Nielsen : Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia Menguat

Konsumen Indonesia merupakan konsumen paling optimistis di dunia. Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia pada kuartal kedua 2018 berada dalam posisi stabil dengan angka 127 poin persentase (pp), sama seperti pada kuartal sebelumnya. Demikian hasil temuan The Conference Board® Global Consumer Confidence™ Survey, in collaboration with Nielsen.

The Conference Board® Global Consumer Confidence™ Survey, in collaboration with Nielsen juga mengungkapkan 10 negara teroptimistis secara berurutan adalah Indonesia (127), Filipina (127), India (124), Amerika Serikat (123), Vietnam (120), Denmark (118), Malaysia (117), Uni Emirat Arab (116), Pakistan (115) dan China (113).

“Ranking Indonesia sebenarnya stabil dari kuartal sebelumnya, tetapi karena rangking Filipina turun, maka Indonesia bergeser jadi peringkat pertama,” jelas Agus Nurudin, Direktur Pengelola Nielsen Indonesia.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) ini dipengaruhi oleh tiga indikator, yaitu Persepsi Konsumen akan: (1)Prospek Lapangan Kerja. (2)Kondisi Keuangan Pribadi dan (3) Keinginan/Kesiapan Berbelanja; dimana untuk Indonesia, pada kuartal kedua ini ketiga faktor pendorong tersebut relatif stabil. 71% konsumen online Indonesia memiliki persepsi positif mengenai Prospek Lapangan Pekerjaan, sama seperti kuartal sebelumnya. 63% konsumen menyatakan Ingin/Siap untuk Berbelanja, sedikit meningkat dari 62% di kuartal pertama 2018, “Jadi masyarakat kitatidak terlalu takut untuk mengeluarkan uang belanja pada saat kuarta kedua kemarin, karena bersamaan dengan hari raya dan libur sekolah,” jelas Agus. Sementara itu, 82% konsumen memiliki persepsi positif mengenai Kondisi Keuangan Pribadi mereka, menurun dari 85% di kuartal pertama 2018.

Secara global, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) menunjukkan tren yang sedikit menurun, terlihat dari turunnya IKK global sebesar 2 poin pada kuartal kedua 2018 menjadi 104 dari 106 di kuartal pertama. Ini adalah pertama kalinya indeks menurun dalam dua setengah tahun.

Menabung masih menjadi pilihan utama konsumen untuk menggunakan dana cadangan. Di kuartal kedua 2018, 66% konsumen memilih untuk mengalokasikan dana cadangan mereka untuk Menabung, angka ini meningkat dari kuartal sebelumnya (65%), “Jadi mereka sudah ada indikasi bahwa ekonomi agak mulai mengetat sehingga mereka bersiap-siap menabung di bulan berikutnya,” ujarnya. Sementara 46 % memilih untuk menggunakannya untuk Berlibur, dan 31% memilih untuk Membeli Produk Teknologi Baru.

“Jadi ternyata meski konsumen merasa harus menabung untuk menghadapi situasi ekonomi yang terindikasi melemah, tetapi mereka tetap mengalokasikan untuk liburan, yang ditunda adalah beli gadget atau alat elektronik baru,” ungkap Agus.

Keadaan Ekonomi, Terorisme, dan Stabilitas Politik merupakan tiga teratas kekhawatiran utama konsumen Indonesia pada kuartal kedua tahun ini. Persentase konsumen yang mengkhawatirkan Keadaan Ekonomi sedikit meningkat pada kuartal kedua ini menjadi 32% dari 30% di kuartal pertama 2018 lalu. Kekhawatiran akan Terorisme meningkat tajam dari 12% di kuartal pertama menjadi 31% di kuartal kedua. Sementara itu kekhawatiran akan Stabilitas Politik tetap di angka 20%, sama seperti kuartal sebelumnya.

The Conference Board® Global Consumer Confidence Survey adalah survei Keyakinan Konsumen Global yang dilakukan Conference Board® bekerja sama dengan Nielsen. Survei ini dilaksanakan pada 10-28 Mei 2018 dan mensurvei lebih dari 32.000 konsumen online di 64 negara di seluruh Asia-Pasifik, Eropa, Amerika Latin, Tengah Timur / Afrika dan Amerika Utara.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved