Management Strategy

Paramount Land Pacu Inovasi dengan Sistem Insentif

Paramount Land Pacu Inovasi dengan Sistem Insentif

Agar menjadi pemimpin di bidangnya, inovasi menjadi prioritas utama PT Paramount Enterprise (Paramount Land). Inovasi dilakukan terutama dari sisi pemasaran (marketing). Paramount memang telah memiliki divisi khusus untuk melahirkan inovasi, namun demikian perusahaan properti tersebut juga memberikan ruang bagi karyawannya untuk berinovasi. Insentif pun disiapkan bagi mereka yang mampu berinovasi, setidaknya dalam bentuk kenaikan gaji atau bonus.

Presiden Direktur PT Paramount Enterprise, Ervan Adi Nugroho, mengungkapkan, perusahaan memiliki divisi planning, research, and development yang bertugas mencari inovasi baru agar produk properti Paramount bisa masuk ke pasar dan lebih kompetitif dibanding milik pesaing.

Namun demikian, perusahaan tetap memberi ruang bagi karyawan untuk berinovasi. Usulan atau ide karyawan kami tampung dan olah. Di setiap bagian perusahaan, dia yakin selalu ada yang kreatif dan bisa menghasilkan ide-ide baru. Ini jauh lebih efisien dan bahkan mengikuti tren.

“Ada penilaian karyawan yang rutin kami lakukan setahun sekali, ini (ide) akan masuk ke dalam poin penilaian, kalau penilaiannya bagus nanti akan ada benefit dalam salary dan bonus,” katanya.

Presiden Direktur PT Paramount Enterprise, Ervan Adi Nugroho

Presiden Direktur PT Paramount Enterprise, Ervan Adi Nugroho

Menurut Ervan, inovasi menjadi begitu penting karena bisnis properti cenderung berbeda bahkan ketinggalan dibanding bisnis lainnya. Dalam bisnis properti, meskipun harganya mahal namun pembelinya saling berebut, pembeli rela 2-3 tahun untuk antri karena produk properti saat dipasarkan masih berubah gambar namun pembeli bersedia mencicilnya.

“Membeli properti seperti membeli kucing dalam karung, bisa sesuai bisa tidak. Ada juga yang setelah membeli, after sales-nya sulit, rumah bocor, retak, developer tidak bisa dihubungi,” kata dia.

Karena itulah, kata dia, Paramount melakukan inovasi terutama dari sisi marketing. Dalam teori marketing properti, ada empat hal yang harus dilakukan, yakni price, product, place, dan promotion. Dari sisi product, inovasi yang dibuat harus mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yakni custom home dan compact home. Dari sisi place, ibarat mie instan maka harus terdistribusi ke berbagai tempat.

“Kami pun membuat super pro, yaitu supermarket properti. Kami sediakan tempat atau outlet yang mana konsumen bisa mendapatkan semua informasi mengenai properti kami, sehingga mereka tidak perlu datang jauh-jauh,” kata dia.

Di luar itu, Paramount memodifikasi pemasaran dengan memberikan layanan tambahan bagi para konsumen propertinya. Misalnya, dalam menunggu pembangunan properti yang dibelinya selama 2 tahun, konsumen selalu mendapatkan update perkembangan bangunan setiap 3 bulan sekali dengan dilengkapi foto.

“Kami janji menyelesaikan perkembangan bangunan selama 24 bulan. Biasanya, sebelum itu bangunan sudah harus selesai. Kami berikan blue print rumah agar konsumen tahu jaringan pipa rumah seperti apa. Dengan terobosan ini, hasil penjualan lebih bagus,” kata dia. (Reportase: Aulia Dhetira)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved