Strategy

Pasar Kendaraan Bermotor Masih Menjanjikan

Pasar Kendaraan Bermotor Masih Menjanjikan

Perkembangan industri otomotif sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian di suatu negara. Perlambatan ekonomi di Tanah Air membuat penjualan kendaraan bermotor menurun. Meski begitu, bisnis mobil masih sangat menjanjikan di masa depan, termasuk di daerah-daerah.

“Peluang masih besar karena prospek ekonomi yang bagus di masa depan. Contoh, pasar Jateng dan DIY selama 5 tahun terakhir tumbuh pesat. Dari 36.000-an di 2009 menjadi 96.000-an di 2014,” kata Direktur Teknik Nasmoco Group, Fatrijanto.

Secara nasional, lanjut dia, pasar mobil baru masih menggiurkan sekitar 1 juta unit dibanding Tiongkok yang mencapai 20 juta unit. Pasar Jawa Tengah dan DIY sekitar 8,5% dari total pasar mobil nasional. Pasar ini akan terus tumbuh terutama dengan semakin banyaknya pabrik baru di Tanah Air.

Nasmoco merupakan raja bisnis daerah yang didirikan oleh empat sekawan, AH. Budi (alm), Hadi Soejanto (alm), Bambang Budi Hariono (alm) dan H. Zoebaidi Maksoem pada 1961 silam dengan nama PT. Ratna Dewi Motor.

Direktur Teknik Nasmoco Group, Fatrijanto (tengah)

Direktur Teknik Nasmoco Group, Fatrijanto (tengah)

Bisnis mereka dimulai saat mengimpor Toyota Tiara di Jakarta untuk memenuhi pesanan 7 unit dari Pemerintah Tingkat I Jateng. Respons positif masyarakat Kota Semarang membuat perseroan kembali mendatangkan produk Toyota lainnya seperti Company untuk mendatangkan produk Toyota lainnya seperti truck FA-100 dan Jeep Land Cruiser FJ-40.

Perseroan juga menyediakan layanan purnajual lewat pembukaan bengkel dan suku cadang, plus showroom luas di tahun 1984. Nama perusahaan pun diubah menjadi PT New Ratna Motor agar lebih mudah diingat.

“Waktu itu, pasarnya masih kecil. Prioritas melayani permintaan Pemda dengan impor langsung dari Jepang. Kami baru menjual 170 unit sejak berdiri tahun 1961 hingga 1970,” katanya.

Dia menjelaskan, penjualan tahun 2014 telah mencapai 29.000-an unit. Nasmoco kini menguasai pasar di daerah dengan pangsa 30%. Untuk mendongkrak penjualan, perseroan terus melakukan ekspansi hingga saat ini sudah ada 21 outlet resmi penjualan.

Angka itu sudah termasuk fasilitas VSP (Vehicle SR, Service and Parts) dan perbaikan body serta cat, teknologi pengecatan sudah menggunakan water base yang ramah lingkungan. Bengkel Body dan Cat Nasmoco Semarang adalah yang terbesar di Indonesia.

Untuk menjaga loyalitas pelanggan, perseroan melakukan inovasi dari segi layanan, terutama kecepatan dan janji. Layanan prima dengan menawarkan asuransi dan pembiayaan secara kredit.

“Tantangannya saat ini adalah masih banyak perusahaan besar yang membeli mobil lewat kantor pusatnya di Jakarta. Tarif BBN (bea balik nama) di Jateng juga lebih mahal 12,5% dari daerah lain di Jawa yang hanay 10%,” kata dia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved