Marketing Technology Strategy

Pasar Tanah Abang Punya E-commerce Market Place Sendiri

tanahabang

Pasar Tanah Abang merupakan pusat penjualan fashion dan terbesar di Asia Tenggara. Bagaimana tidak, per hari penjualan di Pasar Tanah Abang nilainya bisa mencapai Rp 200 miliar dengan 30 ribu lebih pedagang tradisional. Berkembangnya pasar online ditangkap PT Sejahtera Bersama Rakyat perusahaan yang meluncurkan e-commerce market place bagi para padagang Pasar Tanah Abang dengan nama www.tanahabangmarket.co.id.

Target awal e-commerce market place yang diresmikan Rudiantara, Menkominfo, pada Rabu 1 Juni 2016 ini setidaknya 10-20 persen dari nilai transaksi offline para pedagang bisa dijaring di e-commerce market place ini. “Untuk tahap awal kami tawarkan pada pedagang di Tanah Abang Blok A dulu, di sini saja nilai transaksi offline-nya saja mencapai Rp 60 hingga Rp 80 miliar,” ujar Burhanudin Hulaimi, CEO Tanah Abang Market Online.

Bisa dibilang ini merupakan situs e-commerce market place pertama di Indonesia yang secara utuh memadukan pasar online dan offline. Merchant di Tanah Abang Online adalah pedagang yang memiliki toko offline di Pasar Tanah Abang.

Peluncuran ini disebut manajemen Pasar Tanah Abang dalam rangka pencanangan gerakan “ Modernisasi Pasar Tanah Abang Menuju Era Ekonomi Digital”. Pasar Tanah Abang yang didirikan sejak tahun 1735 telah tumbuh menjadi pasar grosir dan eceran produk tekstil, garment serta produk lainnya dan telah mendapat reputasi yang baik di perdagangan domestik maupun internasional.

Indiarto Tanumihardja, Direktur Utama Pengelola Pasar Tanah Abang Blok A, mengatakan, salah satu bentuk dari modernisasi Pasar Tanah Abang dalam ekonomi digital ini adalah mengembangkan e-commerce market place yang terbesar dan terkemuka di Indonesia yang fokus pada Pasar Tanah Abang serta mengembangkan infrastruktur Pasar Tanah Abang dengan jaringan internet yang dedicated untuk toko-toko di Pasar Tanah Abang.

“Semua pedagang di Pasar Tanah Abang dapat bergabung di Tanah Abang Market Online secara gratis. Bagi para konsumen, selain lebih mudah mencari dan membandingkan harga dan produk, juga aman dalam berbelanja, karena adanya sistem proteksi dalam pembayaran yaitu pembayaran dari pembeli baru akan diteruskan ke penjual setelah barang diterima oleh pembeli sesuai pesanan,” imbuh Burhanudin.

Rudiantara bahkan optimis ini akan sangat besar mengingat brand Tanah Abang sendiri sudah dikenal sangat luas. Pihaknya sebagai regulator sangat mendukung ini, apalagi menurutnya dengan e-commerce market place ini, dapat mengurangi kemacetan. “Orang tidak perlu berbondong-bondong ke Pasar Tanah Abang, cukup klik website ini dan tentu saja biaya logistik lebih rendah karena dari gudang Tanah Abang langsung ke konsumen,” ujar menteri yang akrab disapa Chief RA ini. Ia menuturkan salah satu dukungan Pemerintah pada perkembangan e-commerce adalah dengan mempermudah regristrasinya. Pihaknya juga menyediakan 1 juta domain dot co dot id (co.id) dan web hosting gratis.

Burhanudin menegaskan,adanya Pasar Tanah Abang Market Online tidak akan membuat toko-toko di Pasar Tanah Abang menjadi sepi, tetapi justru akan menggerakkan suatu ekosistem dalam perdagangan online, karena Tanah Abang Market Online ini merupakan salah satu model sharing economy yang dapat menguntungkan dan akan memberdayakan semua pihak, baik penjual, pembeli maupun elemen-elemen lain yang terlibat dalam satu siklus ekosistem bisnis online. Untuk menjadi penjual di e-commerce market place ini, tidak ada member fee. “Tapi dari setiap penjualan ritel ada fee buat kami, 5 persen dari nilai transaksi ritel ditambah Rp 5000, dan 3 persen dari nilai transaksi untuk grosir yang nilainya minimal Rp 500 ribu,” imbuhnya.

Menurut Burhanudin, pihaknya menyadari pembeli Pasar Tanah Abang offline adalah para pedagang pasar di daerah-daerah, yang tentu masih banyak yang belum melek belanja online. Maka itu dalam waktu dekat ini ia dan tim akan melakukan road show ke daerah-daerah dalam rangka edukasi dan promosi Pasar Tanah Abang Online ini.

Tanah Abang Market Online juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pasar-pasar tradisional lainnya di Indonesia untuk mengembangkan pasar offline menjadi pasar online, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada konsumen khususnya dan masyarakat pada umumnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved