Pengetahuan masyarakat tentang gangguan tiroid masih minim. Tak heran, banyak yang belum menaruh perhatian khusus akan penyakit ini. Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melansir ada sekitar 750 juta penduduk dunia yang mengalami gangguan tiroid. Bahkan, ke depan angkanya bisa melebihi prevalensi diabetes.

Yang memprihatinkan, gangguan tiroid di Indonesia menduduki peringkat tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Jumlah penderitanya lebih dari 1,7 juta orang berdasarkan hasil survei terbaru IMS Health. Kelenjar tiroid adalah pengendali utama metabolisme tubuh sehingga berperan penting dalam kesehatan tubuh seseorang. Oleh karenanya, penegakan diagnosis dan tata laksana dini sangat menentukan prognosis penderitanya.

Semuanya bisa diperoleh berdasarkan diagnosis yang akurat dari gambaran klinis, riwayat pasien, pemeriksaan fisik mengenai perubahan anatomi pada kelenjar tiroid, dan interpretasi hasil tes laboratorium. Klinik Prodia secara khusus menggelar seminar dengan tema “Good Doctor For the Great Family: Seminar on Managing Thyroid Disorders”.

Harapannya, pengetahuan masyarakat tentang gangguan tiroid bertambah. Dengan begitu, mereka bisa dengan cepat menyadari datangnya gangguan pada kelenjar tiroid, yang jika dibiarkan bisa menyebabkan komplikasi kronis. Bukan tak mungkin, gangguan tiroid ini bisa menyebabkan kematian.

Pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk diagnosis, terapi, dan pemantauan penyakit tiroid. Hal itu seiring pesatnya perkembangan teknologi pemeriksaan laboratorium seperti peningkatan sensitivitas dan spesifisitas metodologi pemeriksaan.

Memasuki era Next Generation Medicine, Lab Klinik Prodia bertransformasi dengan meluncurkan visi baru di tahun 2016: Layanan kesehatan terpercaya menunjang pengobatan generasi baru. Untuk itu, Prodia mengembangkan berbagai teknologi dan aplikasi baru, antara lain di bidang diagnostik molekuler, Mass Spectrometry, dan teknologi multiplex di laboratorium klinik, dengan didukung oleh sistem validasi metode yang kuat.