Xendit mengumumkan pendanaan Seri D senilai US$300 juta yang dipimpin Coatue dan Insight Partners. Dengan dana tersebut maka total pendanaan yang berhasil dikumpulkan Xendit mencapai US536 juta.

Xendit konsisten dalam menjaga performa bisnisnya dengan mencatat kenaikan penjualan 10% MoM sejak diluncurkan pada tahun 2016. Tidak hanya itu, selama setahun terakhir, jumlah transaksi tahunan yang difasilitasi Xendit melonjak 3 kali lipat, dari 65 juta transaksi menjadi 200 juta transaksi. Angka tersebut juga meningkatkan total nilai pembayaran dari US$6,5 miliar atau setara dengan Rp95 triliun menjadi US$15 miliar setara dengan Rp219 triliun.

“Melalui pendanaan terbaru ini, kami berkomitmen untuk terus berinvestasi di pasar-pasar baru, mengembangkan platform Xendit, dan memperluas lini bisnis agar kami bisa memaksimalkan peluang yang ada,” jelas Moses Lo, Co-founder dan CEO Xendit.

Untuk melayani lebih banyak startup dan UMKM di Indonesia dan Asia Tenggara, Xendit juga melakukan sejumlah langkah strategis. Baru-baru ini, Xendit berinvestasi di Bank Sahabat Sampoerna, bank swasta Indonesia yang berfokus pada bisnis mikro dan UMKM, serta menawarkan layanan banking-as-a-service (BaaS). Sedangkan pada bulan Maret lalu, Xendit meluncurkan komunitas Xensclub dan di tahun lalu, Xendit juga melakukan investasi strategis di DragonPay, sebagai bagian dari ekspansinya ke Filipina.

“Xendit akan terus berekspansi ke wilayah baru seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam, dimana kami bisa mengidentifikasi kebutuhan pelaku usaha di sana dan memberikan solusi infrastruktur pembayaran yang tepat,” kata Tessa Wijaya, Co-founder dan COO Xendit menambahkan. Selain itu, Tessa mengatakan pihaknya juga akan meluncurkan layanan lain, seperti program pinjaman yang telah dijalankan sebelumnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id