Strategy

Rencana Bisnis Haus Kejar Pertumbuhan 80% di 2023

Rencana Bisnis Haus Kejar Pertumbuhan 80% di 2023
Haus!
Tahun 2018, Gufron belajar mengenai pasar China yang dikenal sebagai pionir di bisnis boba and tea (Foto: Vina/Swa)

Bisnis minuman bubble tea atau boba terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya. Laporan Momentum Works mencatat nilai pasar minuman boba di Indonesia pada 2021 mencapai US$1,6 miliar atau sekitar Rp24 triliun. Indonesia pun tercatat sebagai pasar minuman boba terbesar di Asia Tenggara, diikuti oleh Thailand sebesar US$749 juta serta Vietnam dengan nilai pasar US$362 juta.

Sebagai salah satu pemain di bisnis tersebut, startup Haus! pun tak ingin kehilangan momentum. Dalam media luncheon di Jakarta, Kamis (13/10/2022), Pendiri dan CEO Haus!, Gufron Syarif mengatakan, pihaknya telah membuat rencana bisnis hingga 2026.

Ia menceritakan, ketika memulai bisnis Haus pada 2018, Gufron belajar mengenai pasar China yang dikenal sebagai pionir di bisnis boba and tea. Bahkan saat ini marketnya sudah menembus Rp230 triliun per tahun, lebih besar dari market kopi grab and go.

“Meski belum sebesar China, tetapi market boba and tea di Indonesia terus tumbuh. Pertumbuhannya 8-9% per tahun, dan diprediksi akan menyentuh US$2,3 miliar di 2026. Kami ingin memanfaatkan momentum dari kategori ini,” ujar Gufron.

Untuk menggapai pertumbuhan tersebut, Haus! telah menyiapkan beberapa strategi bisnis. Startup yang telah meraih pendanaan seri B1 ini berencana menambah 300 toko per tahunnya dan menargetkan 1.500 toko hingga 2026.

“Kami membangun aplikasi untuk memetakan lanskap bisnis di Indonesia sehingga bisa memprediksi berapa jumlah toko yang possible untuk Haus ada dan generate revenue yang kami inginkan. Dari apps tersebut keluar angka 1.500 toko,” jelas Gufron.

Namun dengan ancaman resesi global yang diprediksi akan terjadi di 2023, Gufron menyebut pihaknya akan lebih selektif dalam menentukan lokasi toko. Ia tidak ingin keputusan bisnis yang diambil tidak menghasilkan profit bagi perusahaan.

“Prinsip kami buka toko itu mudah, tetapi membuat toko profitable itu yang sulit sehingga kami akan lebih wisely terutama untuk capex store growth. Kami buat tier 1, 2, 3 mana yang menjadi prioritas untuk dibuka tokonya di tahun 2023,” kata dia.

Gufron mengatakan, saat ini Haus! masih fokus ekspansi di Pulau Jawa dan Bali. Selain memberi kemudahan dari sisi supply chain, perusahaan ingin memastikan bahwa semua toko dapat dijangkau dengan mudah oleh tim operasional. Dengan demikian perusahaan dapat menjaga kualitas produk dan layanan kepada konsumen.

Tidak hanya minuman, Haus! juga secara konsisten menambah kategori baru. Terbaru produk snack seperti spicy chips dan roti. Kategori ini diakui Gufron berhasil meningkatkan market size per transaksi hingga 20-30%.

“Awalnya kami hanya meluncurkan minuman, tetapi seiring berjalannya waktu kami melihat konsumen tidak hanya membeli Haus! untuk solving kehausan mereka, tetapi juga snacking time. Itulah mengapa kami menambah kategori baru snack. Kami ingin melengkapi experience snacking time konsumen,” terangnya.

Untuk mewujudkan mimpi menjadi brand leader kategori boba and tea di segmen middle low, Haus! juga berencana membuat holding multi F&B. Langkah pertama yang dilakukan adalah meluncurkan second brand spicy korean noodle pada akhir bulan ini dengan merek Hot Oppa. Diharapkan strategi ini dapat meningkatkan vertikal sales bagi Haus!.

Haus! juga sedang mengembangkan aplikasi pemesanan online untuk konsumen yang rencananya akan diluncurkan pada Desember 2022 mendatang. Gufron menyebut, saat ini pengembangannya sudah 90% dan akan dilakukan fase trial test pada 1.000 konsumen di akhir Oktober ini.

“Kami akan trial untuk user experience, test bug, dan kesiapan tim. Tim kami perlu adaptasi sebelum diluncurkan untuk massal karena sebelumnya menggunakan aplikasi pihak lain,” katanya.

Asal tahu, saat ini komposisi penjualan Haus! masih ditopang oleh aplikasi agregrator layanan pesan antar online sebanyak 69%. Dengan diluncurkannya aplikasi pesan antar Haus!, ia berharap dapat mempelajari dan mengenal konsumen dengan lebih dekat.

Selain untuk ekspansi toko, Haus! menggunakan pendanaan dari BRI Ventures untuk membangun tim, apps, serta brand building. Gufron mengatakan, saat ini perusahaan telah melengkapi timnya dengan orang-orang berpengalaman di industri F&B. “Semua sudah set up. Makanya kami menargetkan di 2023 nanti akan ada pertumbuhan sales hingga 80%,” tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved