Era globalisasi yang melibatkan visual menjadikan fotografi familiar dengan masyarakat. Tidak hanya ada di kalangan profesional, kalangan mudapun tidak mau kalah mengabadikan momen mereka dalam bentuk foto. Meski saat ini kebutuhan akan terciptanya karya visual dapat berada di genggaman ponsel, kebutuhan akan kamera masih menjadi daya tarik tersendiri. Selain adanya fitur yang tidak disediakan oleh kamera ponsel, memotret menggunakan kamera menjadi kepuasan tersendiri bagi penggunanya.

Dalam hal ini, Nikon terlihat serius mengembangkan komponen kunci kamera digitalnya. Sebagai salah satu pemain besar dari pasar kamera digital, Nikon kembali membawa fitur canggih yang diidamkan oleh penggunanya, baik dari kalangan profesional maupun kalangan amatir. Diusung dengan teknologi mutakhir, kehadiran produk baru Nikon memberikan jawaban atas kebutuhan pengguna yang semakin tinggi. Inovasi dari Nikon dikemas dalam produk Nikon DSLR D5 dan Kamera mirorless seri J5.

Seri D5 merupakan kamera yang wajib dimiliki oleh profesional. Kamera ini memiliki ISO hingga 3 juta dan fitur baru yang menarik, diantara sistem auto-focus dengan resolusi 28 megapixel yang memungkinkan kamera ini mampu menangkap gambar hingga 12 frame per detiknya. Selain itu, Nikon D5 juga memiliki 153 autofocus dan didalamnya terdapat 2.36 dot warna dengan view finder dapat diperbesar sebanyak 0.72 kali. Untuk perangkat memori, Nikon D5 menggunakan dua slot memori XQD atau dua Slot Memori jenis CF. Untuk Seri mirorless, Nikon J5 memiliki layar yang bisa diputar sebesar 180 derajat, sehingga memungkinkan untuk melakukan selfie. Elain itu, tersedia pula fitur kreatif yang memungkinkan penggunanya mengambil gambar secara lebih baik lagi. Namun yang perlu dicatat adalah, kedua jenis kamera ini memungkinkan penggunanya untuk mengambil gambar dari jarak jauh dengan menggunakan pengendalian melalui ponsel.

Johny Hendarta, Fotografer sekaligus Brand Ambasador Nikon, menceritakan pengalamannya dalam menggunakan kedua kamera ini. Saat ia melakukan perjalanan ke Garut, Myanmar, hingga Jepang, Ia menemukan kemudahan dalam menggunakan kedua jenis kamera ini.

“Bagi saya, kamera J5 itu stylish. Jadi saat saya ke Jepang, saya tenteng saja. Terlihat seperti turis. Kamera ini juga memungkinkan untuk melakukan foto candid. Saat saya berada di Jepang, ada orang sedang pre wedding, saya letakkan kamera di satu tempat dan kemudian saya operasikan melalui ponsel saya. Hasilnya juga cukup bagus. Sedangkan untuk kamera D5, memang untuk profesional. Jadi saya menggunakannya untuk memotret lanscape. Komposisi warnanya jelas. Dan keutamaan Nikon adalah, formatnya tidak berubah sehingga memudahkan penggunanya,” tambah Johny.

Sebagai brand yang memiliki nama besar dunia, pencapaian dan Inovasi yang dilakukan oleh Nikon tentunya menimbulkan tantangan tersendiri. Oleh sebab itu, Nikon terus akan meningkatkan inovasi dan layanannya baik pra maupun pasca jual. Nikon D5 dijual di pasaran mulai dari US$ 6.500 atau sekitar Rp 80 jutaan, sedangkan kamera J5 dapat diperoleh hanya dengan US$500 atau sekitar Rp 5 juta.

“Nikon memang sudah menjadi brand yang mendunia, apalagi di Indonesia untuk kategori kamera. Pencapaian ini merupakan tantangan tersendiri bagi kami untuk terus menghadirkan produk sejenis dengan teknologi dan kualitas yang tinggi. Kami siasati hal tersebut dengan inovasi dan dukunan layanan purna jual. Kehadiran produk ini diharapkan menjadi kepuasan konsumen dan pecinta seni fotografi,” tambah Aldin Soemantri, Regional Manager Team Nikon. (EVA)