Gaya hidup digital savvy sudah melekat pada generasi milenial. Namun, sejak pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir, digital savvy mengalami perubahan. Mereka beradaptasi dengan caranya masing-masing, seperti penggunaan gadget untuk belajar, bekerja, hiburan, menyalurkan hobi, mencari informasi, belanja, transaksi perbankan, berinvestasi dan aktivitas lainnya secara online.

Perubahan gaya hidup digital masyarakat itu pun diamati oleh pelaku bisnis perbankan dan financial technology (fintech). Mereka berlomba menawarkan produk dan layanan digital banking, terutama kepada milenial yang menjadi target pasar menjanjikan.

Namun, layanan keuangan digital tersebut terpisah-pisah platformn-nya, sehingga mengharuskan pengguna untuk mengunduh banyak aplikasi. Tentu ini tidak praktis dan menghabiskan banyak memori smartphone. Dan masyarakat inginnya satu aplikasi yang bermanfaat untuk melakukan banyak aktivitas keuangan dan perbankan.

Untuk menjawab kebutuhan pasar seperti itu, menurut Rudy Hamdani, Digital Business Division Head Bank OCBC NISP, pihaknya menghadirkan aplikasi One Mobile. Maksudnya, semua aktivitas nasabah terkumpul dalam sebuah aplikasi secara lengkap. Bukan hanya berguna untuk isi pulsa, top up uang elektronik, pinjaman, melainkan juga bisa untuk investasi dan menabung.

“Melihat perkembangan digital saat ini, banyak aplikasi yang bisa menjadi pilihan. Jangan terjebak dalam memilih aplikasi keuangan yang hanya untuk gaya konsumtif, tapi juga perlu aplikasi yang menumbuhkan keuangan kita,” kata Rudy. Bila kita ada pinjaman, lanjut Rudy, maksimal harus 33% dari penghasilan karena sisanya untuk kebutuhan sehari-hari. Jangan sampai melebihi batasnya.

Dengan adanya aktivitas digital di OCBC NISP, business model-nya berubah karena lebih praktis.” Sebagian besar pembukaan rekening secara online yang terhubung dengan Dukcapil untuk melakukan scan KTP dan identitas lainnya. Transkasi juga dilakukan melalui digital. Investasi pun bisa melalui aplikasi One Mobile, seperti sukuk,” jelas Rudy. Aplikasi ini memberikan rate khusus kompetitif untuk 12 mata uang dan bisa dilihat secara realtime transaksinya. Rate khusus ini tidak berlaku jika transaksi di cabang.

Untuk kemudahan nasabah, Bank OCB NISP juga memiliki kartu debit online. Ini adalah salah satu cara untuk mengamankan transaksi dan keuangan nasabah karena dengan kartu debit secara virtual, nasabah bisa menentukan sendiri limit dana yang bisa digunakan secara online. Kartu debit online juga bisa dipakai di semua e-commerce, dengan verifikasi keamanan seperti 3D secure, baru diotorisasi oleh merchant yang juga bisa dipantau oleh nasabah. Kartu debit online bisa dibuat sampai 5 kartu oleh 1 nasabah, sesuai dengan kebutuhannya. “Jadi kartu debit online bisa digunakan secara bijak dan aman dari kejahatan siber lantaran nilai dananya dibatasi sendiri oleh nasabah,” tegas Rudy secara virtual (30/12/2021).

Rudy menegaskan, selama ini OCBC NISP tidak memberikan cashback yang berlebihan kepada pengguna One Mobile, tapi misinya agar nasabah bisa mencapai financial fit. Untuk itu, dilakukan edukasi pengelolaan keuangan dengan cara yang simple. “Kami ingin rekening nasabah bukan hanya penuh saat gajian. Kami banyak produk bukan hanya untuk konsumtif, tapi juga menabung atau meningkatkan kekayaan dengan investasi,” ungkap Rudy.

Produk investasi OCBC NISP di antaranya reksadana, sukuk, deposito yang harus dikenalkan ke generasi muda. Pengenalan melalui edukasi ini, salah satunya dengan One Mobile, bukan hanya daily banking transactions, tapi juga membagi keuangannya untuk menabung atau berinvestasi demi masa depan lebih baik.

Kepada milenial, Rudy mengingatkan penting juga menyiapkan dana darurat dan financial goals. Menurutnya, OCBC NISP memiliki produk Tabungan Berjangka yang bisa bermanfaat untuk yang baru bekerja, tapi bisa menabung untuk beli rumah, merayakan pernikahan atau memberangkatkan umroh/haji orang tua. Selain itu, ada produk tabungan ‘20 Ribu per Hari’ yang bisa ditabung dari sekarang supaya berguna untuk perencanaan masa depan.

“Sejatinya budaya konsumtif itu aman, asal bisa dikontrol. Yang penting saldo bisa tetap tumbuh. Manusia butuh konsumtif, tapi bagaimana caranya nasabah bisa mengelola keuangannya untuk masa depan. Ini jadi target OCBC NISP, supaya tidak lebih besar pasak daripada tiang dalam keuangan nasabah,” Rudy menguraikan.

Ke depan, tren aplikasi keuangan dan perbankan adalah yang memudahkan untuk daily banking transaction dan investasi. Beberapa aplikasi saling bekerja sama dan melengkapi. All in one seperti aplikasi One Mobile, atau juga terpisah. Tren bukan hanya mengincar anak muda, tapi nasabah perbankan.

“The real fight adalah generasi milenial karena generasi inilah yang nanti akan menjadi nasabah perbankan dan fintech. OCBC NISP juga menargetkan generasi kuliah untuk membiasakan diri dengan aplikasi perbankan. Terutama juga tren transkasi digital yang menyentuh semua kalangan, termasuk generasi yang masih muda,” kata Rudy.

Inovasi digital dari OCBC NISP ke depannya bukan hanya untuk investasi saja, tetapi juga kewajiban untuk mengedukasi mengenai keuangan.

Dalam mencapai financial fit, perencanaan keuangan memiliki pos dana darurat, investasi, tabungan yang bentuknya beragam. Untuk investasi, harus diajarkan mengenai menunggu, karena naik turun nilai instrument investasi. Bagaimana juga memanfaatkan aplikasi dengan benar termasuk juga kemudahannya. Inilah yang jadi fokus OCBC NISP di tahun mendatang.

Perihal ketatnya persaingan digital banking, Bank OCBC NISP, lanjut Rudy, tidak gentar. “Kami tidak khawatir soal kompetitor, karena masing-masing bank ada ciri khasnya sendiri. Ada yang kuat segmen milenial, layanan payroll, sampai nasabah premium. Bahkan beberapa kompetitor juga sudah diajak bekerja sama untuk saling melengkapi, misalnya untuk pinjaman jadi lebih gampang dengan kerja sama fintech,” ucapnya.

www.swa.co.id