Marketing Strategy

Tiap Tahun, Tata Logam Rilis Produk Baru

Tiap Tahun, Tata Logam Rilis Produk Baru

Inovasi sudah mendarah daging di industri, termasuk di PT Tata Logam Lestari (Tata Logam). Hanya dengan itu, perusahaan bisa terus bertahan hidup. Sejauh ini, perseroan sudah memiliki 39 inovasi sejak berdiri tahun 1994 silam. “Setiap tahun, kami menargetkan minimal satu produk baru untuk dikembangkan,” kata Vice President Tata Logam, Stephanus Koeswandi.

Perseroan mengalokasikan 2-3% dari total revenue untuk penelitian dan pengembangan produk baru. Inovasi tidak hanya berasal dari satu orang atau dari divisi tertentu. Sumber ide tidak hanya datang dari top management. Namun, bisa dikembangkan dari mana saja. Kuncinya, perseroan ingin menjadi trendsetter yang menjadi market leader untuk menciptakan standar.

“Dulu, ukuran genteng metal custom. Tata Logam menciptakan standar ukuran S, M, L, ibarat pakaian. Nanti, industri sejenis akan mengikuti. Jadi, kami dilihat sebagai standard maker,” kata dia.

Dia mencontohkan Domus yakni produk rumah permanen instan yang dapat dibangun dalam waktu 5 hari dengan 4 orang tukang untuk rumah tipe 21. Rangka bangunan, kolom praktis, dan rangka atap menggunakan baja ringan dari Tata Logam.

Vice President Tata Logam, Stephanus Koeswandi

Vice President Tata Logam, Stephanus Koeswandi

Proses pengerjaannya telah melalui perencanaan yang matang. Penentuan bahan, pengadaan material, tahap perakitan, dan pemasangan, hingga pembagian tugas tukang sesuai keahlian, semua dilakukan dengan manajemen waktu yang terukur dan sistematis.

“Harga Domus Rp 40 juta untuk rumah tipe 21, Rp 59 juta untuk rumah tipe 29, dan Rp 69 untuk rumah tipe 36. Penjualan produk baru ditargetkan memberi kontribusi 5-10% terhadap revenue. Siklus industri baja tidak secepat ponsel atau komputer,” kata Stephanus.

Untuk mendukung pemasaran, perseroan memberi pelatihan kepada para tukang. Dengan begitu, masyarakat luas bisa memasang Domus sendiri dengan metode praktis yang telah disediakan. Terbaru, adalah pelatihan untuk tukang di 104 kelurahan di wilayah Tangerang selama dua bulan.

“Training diadakan setiap pekan di tiap Roofmart, yaitu ritel channel yang menjual produk-produk Tata Logam. Roofmart ini juga bisa menjadi training center sekaligus showroom. Pelatihan tukang ini adalah salah satu sarana agar Domus bisa dibangun lebih banyak orang,” ujar dia.

Setiap bulan, empat pabrik milik Tata Logam menghasilkan 15 ribu ton baja ringan untuk genteng metal, baja ringan, dan kolom praktis. Perseroan memiliki 4 pabrik yang berlokasi di Cibitung dan Cikarang. Jaringan distribusi tersebar di 7 kantor cabang, 16 Roofmart Express, 177 distributor, dan 5 ribu toko di seluruh wilayah Indonesia.

“Kontribusi terbesar di penjualan adalah produk atap yaitu genteng metal 60% dan 40% rangka atap. Produk utama kami adalah atap. Di Indonesia, pemakaian baja untuk rumah baru 13%. Vietnam pemakaian baja per kapita tiga kali lebih besar dari Indonesia,” ujar dia. (Reportase: Jeihan Kahfi Barlian)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved