Management Strategy

Wow, Tahun 2016 Pendapatan Indofood Diprediksi Tembuh Rp 70 Triliun

Oleh Admin
Wow, Tahun 2016 Pendapatan Indofood Diprediksi Tembuh Rp 70 Triliun

Investa Saran Mandiri memprediksi pendapatan PT Indofood Sukses Makmur Tbk akan meningkat pada 2016 dibanding tahun sebelumnya. Analis Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, menyebutkan peningkatan tersebut ada di kisaran 9 persen. “Pendapatannya diprediksi Rp 70 triliun,” katanya melalui rilisnya.

Menurut dia, kenaikan pendapatan sebesar 9 persen diperkirakan akan konsisten dalam dua tahun ke depan. Dibanding pada 2015, prediksi pendapatan tahun ini cukup optimistis. Tahun lalu, emiten berkode INDF ini mengantongi pendapatan Rp 64 triliun.

Kendati pendapatan pada 2015 lebih baik daripada 2014 (Rp 63,59 triliun), dari sisi net profit terjadi penurunan. Kiswoyo menyebutkan hal itu terjadi karena faktor kurs rupiah yang mengalami pelemahan. “Bahan baku utama unit bisnis mereka, gandum, harus impor 100 persen,” ucapnya.Indofood

Langkah Indofood mulai mengembangkan bisnis air minum melalui merek dagang Club dinilai positif. Rencana Indofood berekspansi dengan membangun pabrik mi instan di luar negeri pun disebut-sebut bakal makin memperkuat perusahaan. Kiswoyo menilai bukan tidak mungkin Indofood akan menjadi produsen mi instan terbesar di dunia.

Sebelumnya, Indofood dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) akan membagikan dividen pada Juni 2016. Dividen itu berasal dari separuh total laba perseroan pada 2015. Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim mengatakan nilai saham dividen INDF sebesar Rp 168 per lembar. Sedangkan nilai ICBP mencapai Rp 256 per lembar.

Lebih lanjut, Kiswoyo memperkirakan, laba per lembar saham dari Indofood meningkat 50 persen atau menjadi Rp 459 pada 2016. Menurut dia, keuntungan INDF akan terbantu oleh kenaikan pesatnet profit dari sektor agribisnis.

Hingga 31 Maret 2016, penjualan neto konsolidasi Indofood tumbuh 10 persen menjadi Rp 16,52 triliun dari Rp 15,02 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Kelompok Usaha Strategis Produk Konsumen Bermerek, Bogasari, Agribisnis, dan Distribusi masing-masing memberikan kontribusi sekitar 52 persen, 24 persen, 16 persen, dan 8 persen terhadap penjualan neto konsolidasi.

http://Tempo.co


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved