Business Update

Allianz Leading di Industri Bancassurance

Allianz Leading di Industri Bancassurance

Allianz Life Indonesia memiliki misi, yaitu mengasuransikan sebanyak mungkin orang Indonesia. Hal ini karena penetrasi asuransi di Indonesia masih relatif kecil. Untuk mencapai misi tersebut, Allianz harus memaksimalkan semua jalur distribusi yang ada di masyarakat, baik agen, bank, direct, maupun digital.

Seperti kita ketahui, industri perbankan secara agregat menjangkau kurang-lebih 100 juta orang dan bank merupakan institusi yang kredibel dalam keuangan. Artinya, kalau Allianz memasarkan produk asuransi melalui bank, jangkauan ke masyarakatnya cukup tinggi.

Bianto Surodjo, Direktur & Chief of Partnership Distribution Officer Allianz Life Indonesia.

Allianz adalah pemain besar di agen dan bancassurance dibandingkan kompetitor. Bancassurance ada di Allianz sejak 2004. “Itulah yang membantu kami mencapai misi mengasuransikan sebanyak mungkin orang Indonesia,” kata Bianto Surodjo, Direktur & Chief of Partnership Distribution Officer Allianz Life Indonesia.

Dalam menggandeng bank, pihaknya bekerjasama dengan bank yang memiliki visi-misi yang sejalan dengan Allianz. Selain persamaan visi dan misi, bank-bank mau bermitra dengan Allianz karena beberapa alasan lain. Pertama, reputasi Allianz di mata bank. Karena, bank pun harus menjaga reputasi dan kredibilitasnya dengan baik. Saat ini, bank yang bermitra dengan Allianz di antaranya HSBC, Maybank, BTPN, BTPN Syariah, QNB, Hana Bank, dan BJB.

Kedua, Allianz sangat terkenal dengan produk unggulan yang menjadi daya tarik bagi nasabah perbankan. Faktor ini bisa menjaga loyalitas nasabah bank karena mereka dapat menawarkan produk terbaik yang cocok dengan customer.

Ketiga, layanan yang diberikan Allianz kepada nasabah memiliki kelebihan, yaitu cepat, akurat, dan membuat nyaman. Terutama, dalam 2-3 tahun terakhir, Allianz melakukan banyak digitalisasi. “Inilah salah satu faktor yang membuat bank tertarik. Karena kalau kami perhatikan, digitalisasi juga merupakan agenda perbankan,” kata Bianto. Selain digitalisasi, kunci sukses Allianz adalah inovasi dan otomatisasi. Hal ini sudah menjadi bagian dari DNA Allianz.

Lalu, apa yang membedakan (diferensiasi) bancassurance Allianz dengan perusahaan asuransi lain? Dijelaskan Bianto, Allianz memiliki diferensiasi yang tidak dimiliki perusahaan asuransi lain. Pertama, konsisten memberikan produk terbaik yang sesuai dengan segmen nasabah karena Allianz selalu memperbarui produknya dari waktu ke waktu. Setiap tahun, Allianz meluncurkan produk baru.

Di samping itu, Allianz membungkus produk tersebut dengan proses yang terotomatisasi. Dengan demikian, nasabah akan merasa nyaman. Saat ini, seluruh tenaga pemasarannya sudah dibekali dengan tablet, sehingga aktivitas bisa dilakukan dengan cepat dan nyaman.

Di luar itu semua, Allianz juga menyesuaikan diri dengan kondisi. Misalnya, pada pertengahan tahun lalu ketika pandemi baru mulai, Allianz merupakan asuransi pertama yang melakukan penjualan non face-to-face untuk unit link setelah sekitar satu minggu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan izin untuk industri ini.

Hal tersebut sangat membantu Allianz ketika diberlakukan lockdown. Terlebih, kebutuhan nasabah akan asuransi meningkat saat pandemi. Dengan adanya sistem non face-to-face ini, nasabah perbankan jadi dimudahkan. “Inilah yang membuat mitra bank loyal dengan kami,” katanya.

Bicara kinerja, pertumbuhan bisnis bancassurance Allianz dalam 2,5 tahun terakhir ini lebih cepat dibandingkan dengan industrinya, terutama pada 2019 dan 2020. Hal inilah yang membuat pangsa pasarnya dalam periode tersebut juga naik dari 6% menjadi 10%.

Allianz juga berhasil membukukan weighted new business premium (WNBP) sebesar 15%, melampaui rata-rata pasar yang menurun 12,2%. Allianz juga berhasil menjadi market leader berdasarkan annualized premium equivalent (APE) yang tumbuh 12% di tahun 2020.

Pertumbuhan ini berlanjut hingga kuartal I/2021 ketika WNBP Allianz meningkat 14%, di atas rata-rata pasar yang tumbuh 8% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Allianz pun mencatatkan APE yang tumbuh 29% dan mempertahankan posisi pertama di antara perusahaan asuransi jiwa lainnya.

Sementara itu, kanal distribusi bancassurance Allianz mencatatkan pertumbuhan WNBP sebesar 108% dan pertumbuhan APE sebesar 117% di kuartal I/2021 secara year on year. Pertumbuhan ini di atas rata-rata industri bancassurance yang mencatatkan pertumbuhan WNBP 41% dan pertumbuhan APE 46%.

“Kontribusi bancassurance Allianz sedikit di atas 50% dari segi GWP (gross written premium). Jadi, kira-kira hampir sama besar dengan agen di Allianz. Ini merupakan suatu bukti bahwa Allianz benar-benar memanfaatkan seluruh jalur distribusinya,” kata Bianto. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved