Business Update

BPPTPM (Provinsi) Kepulauan Bangka Belitung: Ada Potensi Bagus Menunggu Investor

BPPTPM (Provinsi) Kepulauan Bangka Belitung

Banyak potensi sebetulnya yang bisa dimanfaatkan untuk berinvestasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Namun, ada beberapa potensi yang sedang menunggu tangan dingin para investor. Apa itu?

Bumi Laskar Pelangi? Mustahil rasanya jika di antara kita tak mengenalnya. Ya, Belitung. Tempat fi lm Laskar Pelangi dibuat. Film yang mengajarkan bagaimana cita-cita itu harus diwujudkan. Belitung merupakan bagian dari kesatuan pulau yang berada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Keindahan pulau ini patut diacungi jempol. Terbukti keindahannya itu dipamerkan dalam fi lm garapan Riri Riza tersebut. Meskipun demikian, sebagai kepulauan yang tergabung dengan Bangka, Bangka sendiri pun tak kalah keindahannya dari Belitung.

BPPTPM (Provinsi) Kepulauan Bangka Belitung

Secara geografi s, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini berbatasan dengan beberapa wilayah, di antaranya sebelah barat dengan Selat Bangka, sebelah Timur dengan Selat Karimata, sebelah Utara berbatasan dengan Laut Natuna, dan Laut Jawa ada di sebelah selatan. Walaupun diapit oleh beberapa laut dan selat, pertumbuhan ekonomi provinsi yang sudah 14 tahun ini cukup membanggakan. Apa pasal? Berdasarkan data dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi (BPPTPM) Kepulauan Bangka Belitung, pada tahun 2012 kontribusi terbesarnya berasal dari sektor tersier dengan kontribusi sebesar 37,29 persen. Sektor tersier terdiri dari sektor perdagangan, hotel dan restoran (19,11 persen), sektor pengangkutan dan komunikasi (3,45 persen), sektor keuangan real estate dan jasa perusahaan (2,78 persen), dan sektor jasa jasa (11,94 persen).

Penopang kedua adalah sektor primer dengan kontribusi 34,42 persen yang meliputi sektor pertanian (18,65 persen) dan sektor pertambangan dan penggalian (15,77 persen). Sedangkan kontribusi terkecil adalah sektor sekunder sebesar 28,30 persen yang terdiri dari sektor industri pengolahan (19,23 persen), sektor listrik,gas dan air bersih (0,71 persen) dan sektor konstruksi (8,36 persen). Praktis di provinsi ini, ada enam sektor yang berpotensi untuk digarap oleh investor yakni sektor pertanian, sektor kehutanan, sektor pesisir kelautan dan perikanan, sektor pertambangan, sektor industri dan perdagangan, dan sektor pariwisata.

BPPTPM (Provinsi) Kepulauan Bangka Belitung

Menurut Kepala BPPTPM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Noviar Ishak pertumbuhan ekonomi itu tak bisa dihindari dari perkembangan bisnis di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meningkat dari tahun 2012 ke 2013. Di 2012 saja, provinsi ini bisa mengantongi investasi sebesar Rp. 1.066.111.000. sementara tahun lalu meningkat 60,14 persen atau setara dengan Rp. 1,707 miliar. “Untuk triwulan pertama di tahun ini saja, kami sudah memiliki Rp. 480.543.000.000. Dengan cakupan PMA sebesar Rp. 113.850.000.000 dan PMDN USD 34.925,50. Target kami di tahun 2014 ini kira-kira Rp. 2,3 triliun,” kata Noviar.

Banyaknya investasi yang masuk tak lepas dari iklim perizinan yang ramah investor. Noviar mengungkapkan BPPTPM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini telah menyiapkan perangkat pelayanan perizinan terpadu atau dikenal dengan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). “Didukung juga oleh Peraturan Gubernur (Pergub) No. 40 tahun 2010 tentang penyelenggaraan PTSP yang diperbaharui dengan Pergub No. 44 tahun 2014. Di aturan ini ada 39 jenis perizinan untuk peraturan terbaru sebagai penambahan dari 31 jenis perizinan di peraturan sebelumnya,” jelasnya.

Meskipun demikian, tentunya prestasi yang diraihnya itu tidak sekadar melejitkan angka investasinya saja, namun sejalan dengan peningkatan potensi ekonomi daerah yang tertuang dalam program prioritas pembangunan daerah selama periode 2012-2017 di antaranya pengembangan one village one product (OVOP) dan koperasi komoditi, penguatan rural urban linkage, pengembangan infrastruktur dan peningkatan konektivitas antar antar wilayah, pengembangan wilayah strategis, tertinggal, pesisir, dan pulau-pulau kecil, peningkatan manajemen pemerintah dan aparatur, pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan, pemberdayaan budaya lokal dan destinasi wisata, dan program SATAM EMAS (Satu Kecamatan Satu Milyar) yang merupakan program bantuan pendanaan pembangunan.

BPPTPM (Provinsi) Kepulauan Bangka Belitung

BPPTPM (Provinsi) Kepulauan Bangka Belitung

Investasi yang Ditunggu

Secara makro, enam potensi yang menjadi keunggulan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan surga yang prospektif untuk dikembangkan oleh investor di provinsi yang berjuluk Negeri Serumpun Sebalai ini. Namun dari beberapa potensi tersebut yang sedang dibutuhkan oleh provinsi ini ialah pengembangan pariwisata, perikanan dan kelautan, serta energi. “Kami ingin mengoptimalkan tiga potensi tersebut,” tandas Noviar.

Ia beralasan sejauh ini potensi yang masih sering dilirik di provinsi Kepulauan Bangka Belitung oleh investor adalah pertambangan timah. Namun dirinya ingin mengubah persepsi kepada para investor agar provinsi ini tak hanya dikenal dengan surga timahnya saja, melainkan potensi lain yang belum digarap optimal. Sebagaimana diketahui, selain wisata pantai yang menjadi primadona, ada potensi lain yang bisa dikembangkan seperti wisata budaya di antaranya upacara-upacara Rebo Kasan, Buang Jong, Ceriak Nerang, Perang Ketupat, Sepintu Sedulang, dan perayaan tradisi etnis Tionghoa. Tak hanya itu saja, wisata sejarah pun turut menjadi wisata yang prospektif seperti mengunjungi Batu Balai, Wisma Ranggam, Vihara Dewi Kwan In, Phak Kak Liam dan Klenteng China Jebus.

Kemudian, sektor perikanan dan kelautan yang juga butuh sentuhan tangan dingin investor. Sebagai provinsi yang diapit oleh laut dan selat, sudah barang tentu kondisi dan potensi perikanan dan kelautan sangat representatif. Saat ini baru dikembangkan perkembangbiakan kerapu, rumput laut, serta udang vannamei. Padahal, ekspor perikanan dan produk olahan saat ini berkisar 1-3 persen di kawasan Asia Timur dan Tenggara.

“Potensi bisnis di sektor itu pun tak kalah jempolan. Tapi memang karena potensi itu belum dikelola secara maksimal mulai dari industri hulu hingga hilir. Di industri hulu misalnya saja pelabuhan kargo. Provinsi ini memiliki letak yang strategis, dekat dengan Sumatera, Kalimantan, apa-lagi Jakarta. Ini juga belum digarap. Kemudian dari sisi hilirnya, belum ada inovasi baru dari hasil olahan ikan. Baru ada kerupuk ikan dan terasi yang mayoritas,” paparnya.

Sedangkan yang terakhir adalah energi. Untuk menjadi daerah yang terus tumbuh, maka energi mutlak harus dipenuhi. Berbagai cara dilakukan agar investor mau menanamkan investasinya untuk pengadaan listrik. Di provinsi ini baru memiliki 150 MW listrik yang disuplai. Butuh total aliran listrik sekitar 600 MW agar mampu memberikan fasilitas bagi investor yang tentunya akan berdampak pada pertumbuhan ekonominya.

“Ya, kita masih butuh listrik dengan total sekitar 600 MW. Saat ini kebutuhan listrik masih menggunakan PLTD mayoritas berbahan bakar HSD. Jadi kami mengharapkan ada investor yang mau menanamkan investasinya di bidang energi,” ujarnya.

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kompleks Perkantoran Pemerintah Prov. Kep. Bangka Belitung Jalan Pulau Bangka Kel. Air Itam Kec. Bukit Intan Pangkalpinang Bangka Belitung Telepon +62717-437706, Fax +62717-424123 Website : http://bpptpm.babelprov.go.id Email : [email protected] Facebook : Bpptpm Babel / Ptsp Provinsi Kepulauan Bangka Belitung


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved