Business Update

Digitalisasi Rantai Distribusi Sektor Farmasi,Telkom Group Siapkan Layanan “Track and Trace”

Digitalisasi Rantai Distribusi Sektor Farmasi,Telkom Group Siapkan Layanan “Track and Trace”

Pandemi COVID-19 memaksa seluruh pelaku industri farmasi baik produsen, distributor, maupun agen untuk bergerak lebih cepat sekaligus cermat guna memenuhi tuntutan distribusi obat-obatan kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan mutu dan orisinalitas dari seluruh produk kesehatan, terutama obat-obatan dan vaksin.

Berbagai inisiatif program dan sinergi yang dilakukan pemerintah melalui segenap badan Kementerian, instansi, beserta BUMN untuk mempercepat distribusi produk farmasi dan kesehatan tentu tak lepas dari implementasi teknologi 4.0 guna mencapai optimalisasi proses yang terintergrasi. Namun, di tengah tuntutan gerak cepat pada proses distribusi, pentingnya aspek transparansi, akurasi, dan validitas informasi menjadi keniscayaan bagi para pemangku kepentingan untuk menjaga kesesuaian proses distribusi secara real-time.

Menjawab tuntutan tersebut, Telkom Group melalui salah satu anak usahanya, yaitu Telkomsigma berupaya memberikan solusi melalui Apps yang mampu menghalau potensi terjadinya praktik fraud dan pemalsuan obat-obatan pada rantai distribusi farmasi yang dilakukan dari hulu ke hilir. Aplikasi tersebut bernama Track & Trace.

Track & Trace hadir sebagai platform yang mampu menjaga mutu dan keaslian produk farmasi melalui proses authentication, dimana melalui pemberian kode barcode kepada masing-masing satuan produk serta memiliki kode tertentu yang berbeda-beda. Sehingga, dalam proses distribusi maupun authentication melalui scan barcode 2D data matrix, produk tersebut tetap terjaga keasliannya. Adapun pencantuman kode barcode dan authentication ini dapat dilakukan pada produk obat jenis botol, strip, blister, tube, hingga ampoule.

Track & trace juga memiliki kemampuan untuk melakukan tracing status distribusi secara real-time yang ditampilkan melalui dashboard virtual baik itu yang berbasis web dan mobile apps. Sehingga manajemen dari suatu perusahaan dapat langsung melihat perkembangan proses pendistribusian produknya.

“Melalui pengembangan Track & Trace, kami mendukung peningkatan akurasi delivery. Setiap obat-obatan, alat medis yang disalurkan akan dipastikan kesesuaian jumlah produknya di setiap checkpoint distribusi, mulai dari production line, channel penjualan retail, hingga sampai kepada masyarakat yang secara mandiri pun dapat memastikan keaslian produk obat dengan scan barcode melalui aplikasi”, ungkap Deta Septianto, Vice President Digital Business Solution Telkomsigma.

Keunggulan lainnya, aplikasi Track & Trace juga telah terintegrasi secara sistem dengan BPOM selaku regulator yang mengawasi distribusi, mutu obat, dan juga originalitas dari obat-obatan yang beredar di Indonesia. Setiap produsen di grup farmasi juga diwajibkan untuk reporting kepada BPOM secara periodik. Dengan demikian, penggunaan Track & Trace akan secara otomatis membantu proses pengawasan BPOM secara real-time.

Track & trace juga memungkinkan adanya kustomisasi fitur sesuai kebutuhan pelanggan, dan juga diintegrasikan dengan aplikasi lainnya. Hal ini dibuktikan melalui project distribusi obat khusus jenis narkotika dan distribusi alat rapid test ke seluruh Indonesia. Track & Trace dapat terintegrasi dengan artificial intelligence berupa perangkat IoT yang mampu menjaga kualitas obat melalui kemampuan deteksi suhu ideal penyimpanan obat saat proses distribusi, hingga tersedianya advance data analytics yang memungkinkan produsen dan distributor dapat mengetahui berbagai variable data dari produk-produk yang dikirim.

Track & Trace juga berkontribusi dalam program CSR perusahaan melalui pendistribusian rapid test bersama Indofarma. Disini, Track & Trace turut memegang fungsi sebagai tools monitoring persebaran alat rapid test yang nantinya juga akan terintegrasi dengan aplikasi lainnya. Adapun total rapid test yang telah didistribusikan sebanyak 1,075,305 alat rapid test di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Selain itu, melalui solusi Track & Trace, Telkom Group juga turut mendukung distribusi vaksin di Bio Farma hingga mencapai 3 juta dosis vaksin yang didistribusikan ke berbagai titik distribusi nasional.

“Secara scope implementasi solusi Track & Trace ini tidak hanya applicable pada industri farmasi, tetapi juga terbuka bagi segmen industri secara luas. Namun dikarenakan relevansi terhadap situasi pandemi COVID-19, implementasi Track & Trace saat ini lebih ditujukan kepada sektor farmasi. Terbukti pada kontribusi kami untuk mendukung kelancaran proses pendistribusian obat, Rapid Test dan vaksin COVID-19 sinovac,” ujar I Wayan Sukerta, Direktur Delivery & Operation Telkomsigma.

Peluang bisnis Track & Trace di segmen healthcare masih terbuka luas, hal ini ditandai dengan adanya pengembangan aplikasi lanjutan dimana pengguna dari tracking dan tracing bukan hanya digunakan oleh produsen hingga distributor, namun juga kepada end user atau masyarakat yang akan diimplementasikan pada salah satu produsen farmasi ternama di Indonesia.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved