Pertamina

BBM Berkualitas untuk Mengurangi Polusi

BBM Berkualitas untuk Mengurangi Polusi

Seluruh SPBU di DKI Jakarta yang berjumlah 259 lokasi telah menjual Pertamax. Kemampuan produksi Pertamax Kilang Cilacap meningkat signifikan menjadi 1,6 juta barel per bulan.

Polusi udara menjadi permasalahan krusial yang harus segera ditangani. Data AirVisual pernah menempatkan Jakarta di jajaran atas kota dengan kualitas udara terburuk. Dalam satu bulan terakhir, berbagai kebijakan diberlakukan untuk mengatasi polusi udara. Mulai dari kebijakan perluasan ganjil genap untuk kendaraan roda empat dan wacana penghentian penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bertimbal di Ibu kota Negara.

Rencana penghapusan bensin bertimbal membuat publik mengalihkan harapan pada Pertamina. Perusahaan Energi Nasional yang bertugas mengelola energi tersebut ditantang untuk segera menyiapkan berbagai skenario menjawab ketersediaan BBM tanpa timbal, khususnya di Jakarta.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina, Ignatius Tallulembang, menjelaskan Pertamina mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam penggunaan BBM berkualitas demi lingkungan yang lebih baik.

Pertamina pun telah memastikan dua kilang yang menyuplai BBM ke Jakarta telah memproduksi BBM berstandar EURO 4. Selain Kilang Balongan yang memproduksi Pertamax. Pertamina juga telah merampungkan Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) yang dikelola Refinery Unit (RU) IV Cilacap yang telah diserahterimakan akhir Juli 2019 lalu.

Menurut Ignatius, dengan selesainya PLBC, kemampuan produksi Pertamax Kilang Cilacap meningkat signifikan dari 1,0 juta barel per bulan menjadi 1,6 juta barel per bulan.

“Kilang Cilacap merupakan salah satu kilang besar Pertamina yang berperan menjaga swasembada dan kemandirian energi nasional. Kapasitas operasi menyumbang sekitar 33,4 persen dari total kapasitas kilang nasional,” katanya.

PLBC yang dimulai sejak 2015 kini telah beroperasi penuh sehingga jumlah produksi Kilang Cilacap bertambah dan kualitasnya sesuai dengan standar EURO 4. Standar ini sesuai dengan standar mutu gas buang kendaraan yang ditetapkan oleh negara-negara Uni Eropa untuk menjaga kualitas udara.

Proyek PLBC menelan investasi US$ 392 juta dengan tiga lingkup pekerjaan. Pertama, Revamping unit Platforming I sehingga kapasitas produksi meningkat 3 persen menjadi 18.6 million barel steam per day (MBSD). Kedua, pembangunan unit baru LNHT (Light Naphtha Hydrotreating) dan Isomerization (LN-Isom) dengan kapasitas desain 21.5 MBSD. Dan terakhir, pembangunan beberapa unit utilities untuk mendukung unit proses PLBC.

Melalui PLBC ini, Pertamina berharap dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh kilang sehingga menjawab isu lingkungan, meningkatkan kapasitas kilang, dan pengembangan bisnis petrokimia.

Beroperasinya PLBC secara penuh menemukan momentum yang tepat karena produk yang dihasilkan akan menjadi solusi untuk mengatasi polusi udara, termasuk di wilayah Jakarta.

Di kota metropolitan ini, seluruh SPBU di Jakarta yang berjumlah 259 lokasi telah menyediakan BBM berkualitas yaitu Pertamax. Sedangkan Pertamax Turbo dijual di 130 SPBU dan Pertamina Dex dijual di 160 SPBU di wilayah DKI Jakarta.

Selain ketersediaan BBM berkualitas di Jakarta dan sekitarnya, peningkatan produksi Pertamax juga dapat mengurangi impor BBM. “Hal ini berdampak positif pada cadangan devisa negara dan bahkan berkontribusi terhadap GDP Indonesia sebesar 0,12 persen,” katanya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved