ALDO Mengkaji IPO Anak Perusahaan | SWA.co.id

ALDO Mengkaji IPO Anak Perusahaan

Dirut Alkindo Naratama, Herwanto Sutanto pada paparan publik virtual di Jakarta, Kamis, 17 Juni 2021. (Tangkapan layar : Vicky Rachman/SWA)

PT Alkindo Naratama Tbk mengkaji untuk membuka peluang melaksanakan IPO anak perusahaanya seiring dengan kinerja pertumbuhan keuangan perseroan. “Kemungkinan ini terbuka sekali karena ada dua sub bisnis di grup, yakni (lini bisnis) kertas dan kimia. Chemical punya alur bisnis yang menarik dalam dua tahun terakhir, kemungkinan (IPO) anak perusaahaan ini ada tapi tidak untuk tahun ini atau tahun depan,” ujar Dirut Alkindo Naratama, Herwanto Sutanto, pada paparan publik virtual di Jakarta, (17/6/2021).

Pereseroan memiliki anak perusahaan, yaitu PT Swisstex Naratama Indonesia (SNI), PT Alfa Polimer Indonesia (API), dan PT Eco Paper Indonesia (EPI). SNI menggarap lini bisnis prouk tekstil-kimia, API produksen polimer berbasis air, dan EPI memproduksi kertas kemasan berbahan daru ulang. Adapun, Alkindo Naratama beroperasi sejak tahun 1989 yang memproduksi kimia dan kertas ramah lingkungan dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

Herwanto menambahkan perseroan di tahun ini menjajaki aksi korporasi yang akan diumumkan lebih lanjut. “Walau DER (debt to equity ratio)kami rendah, kami di tahun ini belum berencana menerbitkan obligasi, tahun ini kami akan mengajukan aksi korporasi yang sedang diajukan ke OJK,” tutur Herwanto.

Untuk memperkuat lini bisnis tersebut, emiten yang sahamnya bersandi ALDO ini menjalin kemitraan bisnis dengan para distributor di seluruh kota besar.

Perseroan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 185 miliar untuk menambah mesin produksi dan mengembangkan produk baru pada 2021. Herwanto mengatakan penggunaan capex dialokasikan untuk EPI yang memproduksi kertas cokelat daur ulang. Dana capex senilai Rp170 miliar untuk investasi di bisnis ini. Sisanya, yang sebesar Rp 15 miliar untuk API. Keputusan tersebut, lanjutnya, sejalan dengan strategi bisnis perusahaan yang akan berkonsentrasi pada subsegmen kertas dalam 1—2 tahun ke depan. Pada 2021, ALDO menargetkan pertumbuhan penjualan sekitar 30% dan laba bersih naik hingga 40% dari tahun sebelumnya. Perseroan pada 2020 membukukan pendapatan Rp 1,1 triliun dan laba bersih Rp 50,56 miliar pada 2020.

Herwanto mengatakan pihaknya menargetkan target penjualan tahun ini dilandasi pptimisme perseroan terhadap pertumbuhan penjualan dari segmen kertas dan kertas konversi di tahun ini serta kontribusi signifikan dari produk recycled paper oleh EPI. Sebelumnya, ALDO juga baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Luar Biasa RUPSLB) untuk tahun buku 2020. Pada RUPST tersebut, perseroan memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 1,6 miliar dari laba bersih tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp 50,6 miliar. Sutanto menambahkan dalam RUPST tahun ini manajemen telah mendapatkan persetujuan untuk membagikan dividen tunai dari laba bersih tahun 2020 senilai Rp 1,5 per saham.

Selain dari bisnis berbasis kertas, target pertumbuhan perseroan tahun ini juga diharapkan berasal dari lini bisnis lainnya. Dari lini usaha distribusi bahan kimia tekstil, melalui SNI, yang melayani para pelaku industri produk tekstil serta API yang bergerak dalam bidang manufaktur water-based polimer, yang menyasar pelaku industri kayu, mebel, kertas, cat dan roof coating, dan lainnya. “Kami juga melihat adanya prospek pertumbuhan pada industri kimia tekstil, kami harapkan dengan pemberlakuan aturan safeguard dari pemerintah untuk industri tekstil dapat memacu kembali kinerja perusahaan-perusahaan tekstil lokal yang sempat turun saat pandemi lalu. Selain itu sinyal positif juga dialami oleh API karena industri kayu dan mebel yang disasar oleh anak perusahaan ini sedang meningkat akibat meningkatnya permintaan, khususnya dari Amerika Serikat,” ujar Sutanto.

www.swa.co.id

Sign In

Get the most out of SWA by signing in to your account

(close)

Register

Have an account? Sign In
(close)