Financial Report Capital Market & Investment zkumparan

BCA Salurkan Kredit Rp451 Triliun Kuartal I Tahun 2018

(ke-2 dari kiri) Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan entitas anak melaporkan kinerja keuangan konsolidasi untuk periode kuartal I 2018 yang solid. Posisi neraca BCA tumbuh dengan portofolio kredit meningkat 15,0% YoY menjadi Rp 470 triliun serta giro dan tabungan (CASA) naik sebesar 11,3% YoY menjadi Rp 451 triliun.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, menyampaikan, BCA kembali berhasil mencapai kinerja bisnis yang positif sejalan dengan upaya BCA dalam mendukung kebutuhan pembiayaan nasabah dan mempertahankan pertumbuhan dana yang solid. Investasi strategis terus dilakukan untuk mengembangkan bisnis inti BCA dalam perbankan transaksi dan memperkuat franchise penghimpunan dana CASA.

Pada akhir Maret 2018, portofolio kredit BCA tercatat sebesar Rp 470 triliun, tumbuh 15,0% dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya. Kredit korporasi meningkat 17,6% YoY menjadi Rp 179,4 triliun. Sementara itu, kredit komersial & UKM naik 14,4% YoY menjadi Rp 166,7 triliun.

Selama kuartal I 2018, permintaan kredit segmen bisnis lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya. Kredit konsumer tumbuh 12,0% YoY menjadi Rp 123,9 triliun didukung oleh produk-produk kredit konsumer yang inovatif. Pada portofolio kredit konsumer, kredit pemilikan rumah naik 10,6% YoY menjadi Rp 71,9 triliun dan kredit kendaraan bermotor meningkat 14,6% YoY menjadi Rp 40,2 triliun. Di periode yang sama, outstanding kartu kredit mencatat pertumbuhan sebesar 12,3%, menutup kuartal pertama dengan outstanding sebesar Rp11,8 triliun.

Rasio kredit bermasalah (NPL) berada pada level 1,5% pada akhir Maret 2018, berada dalam tingkat toleransi risiko yang masih dapat diterima. Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah (loan loss coverage) tercatat sebesar 183,6%. BCA mempertahankan posisi likuiditas dan permodalan yang sehat dengan rasio kredit terhadap pendanaan (LFR) sebesar 77,9% dan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 23,6% per 31 Maret 2018.

Perkembangan produk dan layanan penyelesaian pembayaran (payment settlement) yang inovatif berperan penting dalam mempertahankan pertumbuhan dana CASA. BCA mencatat pertumbuhan dana CASA sebesar 11,3% YoY menjadi Rp 451,1 triliun dan tetap merupakan porsi utama dari dana pihak ketiga yaitu sebesar 77,3%. Dalam komposisi CASA, dana tabungan tumbuh positif sebesar 10,8% YoY menjadi Rp 297,2 triliun, sementara dana giro meningkat 12,2% YoY mencapai Rp 153,8 triliun. Adapun dana deposito tercatat sebesar Rp 132,5 triliun, tumbuh 2,1% YoY. Pada akhir Maret 2018, dana pihak ketiga meningkat 9,0% YoY, menjadi Rp 583,5 triliun.

BCA menutup periode kuartal I 2018 dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 10,4% YoY menjadi Rp 5,5 triliun dari Rp 5,0 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan operasional BCA yang terdiri dari pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya, meningkat 8,7% menjadi Rp 14,7 triliun pada kuartal pertama dibandingkan Rp 13,5 triliun pada kuartal pertama tahun 2017.

“BCA tetap optimistis terhadap prospek ekonomi Indonesia dalam jangka panjang dan akan terus berupaya meraih peluang melalui penyaluran kredit secara prudent dan dengan memanfaatkan keunggulannya dalam perbankan transaksi,” Jahja menegaskan. BCA secara konsisten beradaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi dan perubahan perilaku nasabah. Customer experience dan loyalitas nasabah merupakan faktor penting dalam mendukung pencapaian kinerja bisnis yang berkelanjutan.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved