Capital Market & Investment zkumparan

BNI Sekuritas, Aktif Mengedukasi Investor Milenial

Antonius Chandra Satya, Dirut BNI Sekuritas.
Antonius Chandra Satya, Dirut BNI Sekuritas.

Lonjakan jumlah investor ritel dari kalangan milenial di pasar modal turut dialami BNI Sekuritas. Per Februari 2021, total investor BNI Sekuritas secara keseluruhan sebesar 167 ribu. Dari angka tersebut, jumlah investor ritel, termasuk milenial, sebanyak 135 ribu atau sekitar 81%-nya.

Untuk menangkap peluang dari kalangan investor muda, BNI Sekuritas berkomitmen mendukungnya lewat program edukasi investasi. Secara rutin perusahaan ini mengadakan acara diskusi Instagram Live dan webinar sebagai media edukasi bagi milenial dan investor pemula. Selain itu, juga memberikan promo-promo menarik untuk meningkatkan minat investor dalam melakukan transaksi, baik saham, obligasi, maupun reksa dana.

Dirut BNI Sekuritas Antonius Chandra Satya mengakui potensi investor kalangan milenial memang sangat besar. “Dengan ekosistem investasi yang saat ini juga sudah pro terhadap milenial, tidak menutup kemungkinan ke depan komposisi investor di pasar modal akan didominasi usia milenial dan Gen Z,” kata Antonius kepada SWA.

Meski demikian, menurutnya, ada sejumlah tantangan. Secara umum, gaya hidup yang dinamis ditambah minimnya kesadaran untuk mengelola keuangan membuat kaum milenial sulit mengatur keuangannya. “Jadi, diperlukan peran otoritas dan perusahaan efek untuk terus bekerjasama dalam meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada kaum milenial,” katanya.

Antonius menilai program edukasi yang dilakukan BNI Sekuritas secara rutin efektif dan mampu menarik minat investor milenial. Pada program tersebut dibahas mengenai informasi pasar, informasi saham (baik secara fundamental maupun teknis), dan pengenalan emiten. “Program edukasi tersebut dikemas dalam bentuk penyampaian oleh narasumber dan tanya- jawab, sehingga investor akan mendapatkan infomasi dan jawaban yang benar dari narasumber yang terpercaya,” ia menjelaskan.

BNI Sekuritas telah bekerjasama dengan Bursa Efek Indonesia (BEI), sejumlah emiten, dan para manajer investasi dalam pelaksanaan program edukasi tersebut. Misalnya, untuk tema mengenai market, pihaknya mengundang analis riset BNI Sekuritas yang sesuai dengan sektor yang dibahas atau pakar eksternal dari BEI.

Untuk mempermudah investor milenial dan pemula, BNI Sekuritas telah menawarkan cara registrasi online. Mereka tidak perlu datang ke cabang BNI Sekuritas untuk mengisi formulir. Selain itu, dengan dana investasi terjangkau, minimal cukup Rp 100 ribu, nasabah sudah dapat membuka rekening dan bertransaksi, baik saham, obligasi, maupun reksa dana.

Sejalan dengan perkembangan teknologi digital, sejak awal 2019 BNI Sekuritas menyediakan aplikasi online trading. Nama aplikasinya, BIONS, singkatan dari BNI Sekuritas Innovative Online Trading Systems.

Sebetulnya, sebelum BIONS diluncurkan, BNI Sekuritas sudah memulai layanan online untuk para calon nasabah pada tahun 2007 melalui aplikasi E-Smart. Namun, demi memenuhi dinamika kebutuhan nasabah, BNI Sekuritas melakukan perubahan cukup signifikan pada aplikasi online trading tersebut. Maka, meluncurlah BIONS untuk menggantikan aplikasi E-Smart.

Menurut Antonius, ada beberapa kelebihan BIONS, antara lain: memungkinkan investor melakukan berbagai transaksi di pasar efek, seperti perdagangan saham, obligasi (bond) hingga reksadana. Juga, tersedia Fingerprint Login, sehingga keamanan lebih terjamin. Terdapat pula fitur Automatic Order yang memudahkan investor melakukan jual-beli saham, sehingga mereka tak perlu selalu memantau pergerakan saham selama 24 jam, karena BIONS mampu menyimpan situasi selama 30 hari. Tersedia pula grafik harga (chart), yang dilengkapi dengan berbagai indikator serta analisis teknis.

Aplikasi BIONS ini mendukung pertumbuhan transaksi di BNI Sekuritas. Sebagai gambaran, nilai transaksi saham melalui aplikasi BIONS di tahun 2020 mencapai Rp 19,7 triliun, atau tumbuh 258% dibandingkan tahun 2019 yang sebesar Rp 5,5 triliun. Total nilai transaksi saham melalui BNI Sekuritas pada tahun 2019 sebesar Rp 83,8 triliun, sedangkan pada 2020 sebesar Rp 89,1 triliun, yang berarti ada kenaikan 6,3%.

Dapat dilihat pula perubahan komposisinya. Pada 2019 kontribusi transaksi investor institusional di BNI Sekuritas mencapai 40,1%, tetapi pada tahun 2020 turun menjadi 10,0%. Sebaliknya, kontribusi transaksi investor ritel meningkat dari 59,9% di tahun 2019 menjadi 90,0% di tahun 2020.

Ke depan, menurut Antonius, sesuai dengan Rencana Bisnis Perusahaan 2021, proyeksi penambahan jumlah investor ditargetkan sebesar 20% atau menjadi sekitar 200 ribu investoraccount. Adapun proyeksi Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) hingga akhir 2021 ditargetkan di atas Rp 0,6 triliun per hari. (*)

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved