Pandemi Covid-19 rupanya tidak menyurutkan penyaluran pembiayaan BNI Syariah. Hal tersebut terbukti sampai bulan Juni 2020, portofolio pembiayaan produktif perusahaan mencapai Rp13,6 triliun, mayoritas pembiayaan komersial disalurkan ke beberapa sektor industri seperti, konstruksi, listrik, gas air, industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran, serta jasa dunia usaha.

Bru-baru ini, perusahaan juga melakukan penandatangan akad pembiayaan musyarakah modal kerja dengan PT Medco Power Indonesia, perusahaan yang bergerak di sektor IPP dan O&M di bawah naungan MedcoEnergi, sebesar Rp400 miliar. Pembiayaan kinerja ini akan digunakan untuk tambahan modal kerja dan biaya operasional.

“Kami bekerja sama dengan Medco Power Indonesia yang selama ini dikenal sebagai perusahaan yang unggul di sektor industri listrik terbarukan seperti pembangkit listrik panas bumi, mini hidro dan tenaga surya,” kata Babas Bastaman, SEVP Bisnis SME & Komersial BNI Syariah dalam siaran pers yang diterima SWA Online (26/09/2020).

Kerja sama yang dibangun dengan Medco Power, menurutnya, juga merupakan dukungan BNI Syariah terhadap program pemerintah dalam pengembangan Energi Terbarukan sesuai amanat Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 51/POJK.03/2017 tanggal 18 Juli 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan.

Saat ini, Medco Power sedang membangun proyek energi terbarukan di antaranya pembangunan PLTP Ijen berkapasitas 110 MW yang akan beroperasi penuh pada tahun 2023. “Perusahaan juga mempunyai pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) di Riau berkapasitas 275 MW,” kata Susilawati, Direktur keuangan PT Medco Power Indonesia.

BNI Syariah memang melakukan langkah strategis untuk menubruk peluang-peluang baru dan siap menjadi partner bagi seluruh stakeholder salah satunya di bidang energi terbarukan pada tahun ini. Hal ini juga sesuai dengan value proposition perusahaan untuk memajukan ekonomi melalui pengembangan energi terbarukan di Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id