Management Capital Market & Investment

Brantas Energi Raih Pembiayaan Rp 120 Miliar, Ini Kegunaannya

Penerimaan Dana Hibah PT Brantas Energi (Foto: Dok Humas PT Brantas Abipraya)

PT Brantas Energi (BREN) yang merupakan anak usaha PT Brantas Abipraya (Persero) membuktikan keseriusannya dalam mendukung pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT). Berkolaborasi dengan PT Sarana Multi Infrastuktur (Persero) (SMI) untuk pembiayaan investasi dan mendapatkan kepercayaan menerima dana hibah dari Palladium Internasional, Ltd.

Melalui program tersebut yang bekerja sama pada fokus pengembangan Transisi Energi Rendah Karbon Pemerintah Kerajaan Inggris dengan Republik Indonesia. BREN telah menandatangani perjanjian untuk mendukung tiga projek Energi Terbarukan tenaga air dengan total kapasitas pembangkitan sebesar 7 MW. Hal ini juga merupakan bukti kontribusi BREN terhadap percepatan pengembangan energi rendah karbon di Indonesia.

“Skema keuangan ini bertujuan untuk mempercepat transisi energi terbarukan di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, universal dan akses energi yang inklusif. Dari total biaya pembangunan yang dibutuhkan yaitu sebesar Rp 210 miliar, Pemerintah Inggris akan ikut berkontribusi sebesar Rp 21 miliar melalui hibah Program Mentari ini,” ujar Firmansyah Ibnu Haryoso, Direktur Utama Brantas Energi, dikutip dalam keterangan tertulis, Senin, (3/04/2023).

Firmansyah menambahkan, SMI akan memberikan pinjaman pembiayaan, memantau perkembangan proyek, dan bekerja sama dengan Mentari dan BREN untuk memastikan aspek keberlanjutan di seluruh tahap perencanaan, pengadaan, dan konstruksi hingga pelaksanaan.

Sebagai tambahan informasi, tiga pembangkit listrik tenaga air yang disokong dalam program ini adalah PLTM Pandanduri – NTB; PLTM Titab – Bali; dan PLTM Batanghari – Sumatera Barat, nantinya akan menggunakan bendungan eksisting yang saat ini digunakan untuk irigasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)

Proyek-proyek baru ini akan memberikan manfaat dengan menghasilkan listrik dari kelebihan debit air yang mengalir. Dengan banyaknya jumlah waduk di seluruh Indonesia, pengaplikasian teknologi ini sangat mungkin untuk dapat direplikasi tanpa harus memberikan dampak kepada lingkungan dan sosial.

Firmansyah juga menambahkan bahwa potensi pembangkit yang berbasis Energi Terbarukan sangat besar di Indonesia, salah satu pelaksanaannya adalah melalui pemanfaatan bendungan eksisting Barang Milik Negara (BMN) seperti yang diterapkan pada Bendungan Pandanduri, Bendungan Titab dan Bendungan Batanghari melalui skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dengan Kementerian PUPR.

Suradi, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Brantas Abipraya menyampaikan pada kondisi saat ini, interest rate untuk melakukan pinjaman investasi relatif lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yang disebabkan karena isu perekonomian di tingkat global dan regional, membuat para investor terbebani. BREN sebagai investor pada sektor pembangkit Energi Terbarukan sangat terbantu dengan adanya program tersebut. Diharapkan program ini dapat berlanjut untuk membantu aspek finansial investasi dan memberikan dukungan pada pengembangan pembangkit tenaga energi terbarukan yang berkelanjutan di Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved