Capital Market & Investment

Cek Peluang Cuan Saham-Saham di Perdagangan Pekan ini

Foto : Vicky Rachman/SWA

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu mengalami penurunan sebesar-0,5% dengan penurunan terdalam di sektor teknologi sebesar 7,6%, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, Rifqi Satria Dinandra, menyuarakan optimisme IHSG di sepanjang pekan ini akan berbalik arah menguat karena sejumlah sentimen penopangnya yakni neraca perdagangan, BI Rate dan inflasi AS.

IHSG pada pekan lalu tertekan sektor teknologi dan properti atau real estate. Teknologi yang melemah ini terimbas bursa global yang sektor teknologinya juga melemah. Sektor properti dan real estate ada profit taking karena beberapa minggu lalu sempat menguat.

Rifqi menjelaskan secara umum saham-saham minggu lalu tertopang rilis PDB Indonesia dan cadangan devisa. Pada Kuartal IV 2022, produk domestik bruto (PDB) Indonesia tumbuh 5,01% secara tahunan dengan pertumbuhan tertinggi sektor transportasi dan pergudangan, akomodasi dan makanan-minuman yang didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat dan kunjungan wisatawan mancanegara. “Secara tahunan PDB Indonesia tumbuh 5,31% yang tertopang pengeluaran dan konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,93% secara tahuann dan menjadi sumber pertumbuhan terbesar 2,61%. Sementara itu, industri pengolahan juga tumbuh 4,89% sehingga menjadi sumber pertumbuhan terbesar berdasarkan lapangan usahanya,” tutur Rifqi dalam risetnya di Jakarta, Senin (13/02/2023).

Selanjutnya, sentimen positif pekan lalu yakni cadangan devisa Januari sebesar US$139,4 miliar yang naik dari sebelumnya di Desember US$137,2 miliar. Peningkatan ini disebabkan oleh penerbitan global bonds pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa. Cadangan devisa setara dengan 6,1 bulan impor.

Rifqi mengakatan sentiment untuk penguatan market di minggu ini adalah neraca pendagangan dan BI Rate dan inflasi AS. Ia menjelaskan pada Desember lalu neraca perdagangan tercatat surplus US$3,89 miliar dan pada Januari konsensus memperkirakan akan kembali surplus US$ 3,26 miliar. Sementara itu, BI rate yang pada Januari lalu sudah dinaikkan sebesar 25 bps menjadi 5,75%, pada pertemuan Februari ini konsensus memperkirakan BI akan menahan tingkat suku bunganya.

Terkait sentimen positif inflasi AS yang akan diumumkan pada 14 Februari, sejauh ini konsensus pasar terkait inflasi akan turun lagi ke 6,2% dari sebelumnya 6,5%.”Inflasi AS menjadi salah satu data yang dinanti investor untuk memperkirakan arah kebijakan The Fed,” tegasnya.

Nah, terdongkrak optimisme potensi penguatan IHSG minggu ini, Indo Premier merekomendasikan buy untuk perdagangan di awal pekan ini hingga 17 Februari 2023

Saham-saham itu berasal dari sektor keuangan, antara lain BBRI (support: Rp 4.780, resistance: Rp 4.980), BBCA (Rp 8.650-9.050), BMRI Rp 10.150-10.650, BBNI (Rp 9.400- 9.800).

Kemudian sektor cyclic yaitu RALS (support: Rp 680, resistance: Rp 720), industri dasar yang mencakup SMGR (support: Rp 7.500, resistance: 8.125), INTP (Rp 11.225-12.000) dan MDKA (Rp 4.600-4.860).

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved