Financial Report Capital Market & Investment zkumparan

Chandra Asri Bukukan Pendapatan US$ 841,4 Juta di Semester I/2020

PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (IDX: TPIA) mencatatkan pendapatan bersih sebesar US$ 841,4 juta di Semester I/2020. Nilai tersebut turun 20,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 1,05 miliar. Penurunan itu sebagai akibat dari harga penjualan rata-rata produk yang lebih rendah terutama untuk Olefins dan Polyolefins.

Adapun beban pokok pendapatan turun 7,4% menjadi US$ 852,6 juta dari US$ 920,6 juta di Semester I/2019. Sementara, posisi neraca perusahaan tetap kuat dengan peningkatan likuiditas US$ 931 juta pada 30 Juni 2020 termasuk US$ 649 juta kas dan setara kas (naik dari US$880 juta dan US$624 juta pada Q1 2020).

“Kami senang dengan pemulihan bisnis di Q2 2020 dibandingkan dengan 3 bulan pertama tahun ini. Kami telah melihat peningkatan dalam aktivitas industri terutama di China dan NEA, yang mengarah pada penguatan permintaan polymer,” ujar Direktur Perseroan, Suryandi dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (27/07/2020)

Faktor itu, kata dia, ditambah pengurangan harga naphtha sejalan dengan penurunan nilai minyak mentah telah meningkatkan spread polymer sebesar 20-30%, ke tingkat laba pertengahan siklus industri pada Juni.

“Di Q2 2020, kami mencatat EBITDA US$ 4,5 juta, dan rugi bersih US$ 29,9 juta. Namun, permintaan keseluruhan tetap sehat dan kami mengharapkan pemulihan yang signifikan di paruh kedua 2020, dengan rebound signifikan sejak fase trough industri petrokimia pada Q1 2020,” harapnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, pada Juli 2020 ini, Chandra Asri telah melunasi lebih awal sebesar US$125 juta dari pinjaman berjangka yang dijamin untuk mengurangi tingkat utang, sambil terus berinvestasi dalam Program Transformasi Digital.

“Bersama dengan para pemimpin industri dan mitra jangka panjang, kami terus berinvestasi dalam program transformasi digital di seluruh operasional dan kegiatan keuangan kami sehingga menjadi pemimpin Industri 4.0 di Indonesia,” tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved