Corporate Action Corporate Action

118 Negara Siap Bertransaksi di TEI 2015

IMG_3999

Tahun ini TEI menempati lahan seluas 50.000 meter persegi, lebih luas dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya 40.000 meter persegi. Tingkat okupansi kepersetaan sebanyak 99% dari target. Thomas Trikasih Lembong, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, mengatakan sebagian besar peserta berasal dari unit kecil menengan (UKM). UKM membuka banyak lapangan kerja baru, sehingga dapat memotori perekonomian. “Saya senang sekali dengan kemajuan UKM di Indonesia. Kementrian Perdagangan fokuskan untuk mengembangkan UKM agar produk yang diekspor lebih banyak lagi,” ujarnya.

Lembong mengatakan, dalam situasi pelemahan ekonomi global saat ini, ekspor dan impor Indonesia tahun ini cukup mengalami penurunan. Ia mengatakan impor mengalami penurunan 17% dan ekspor mengalami penurunan 14%. Tahun depan, ekspor impor diproyeksi akan naik 6-7% dan di tahun 2017 dan seterusnya akan naik belasan persen.

Untuk mendatangkan buyer dari luar negeri, Limbong menegaskan bahwa keterlibatan Kementerian Luar Negeri sangatlah penting. Ia berpesan bahwa sinergi antara Kementerian Luar Negeri dan Kementrian Perdagangan sangatlah penting.

Pada hari pertama pembukaan TEI 2015, beberapa kontrak dagang dengan nilai lebih dari US $ 8 juta berhasil dibukukan. Penandatangan kontrak dagang dilakukan oleh 7 eksportir Indonesia dengan 5 Buyer yaitu PT Cipta Panel Buana dengan Kohnan Shoji Co., Ltd. asal Jepang, PT Anggana Catur Prima dengan JANS Enterprise asal Amerika, PT Perkebunan Nusantara VIII dengan Kong Wooi Fong Tea Sdn. Bhd asal Malaysia, Sinar Sosro dengan Eastern Cross Trading Pty. Ltd. asal Australia, CV Intrafood dengan Eastern Cross Trading Pty. Ltd. asal Australia, dan PT Intan Bintang Mas Perkasa dengan Canejava Pty. Ltd. asal Malaysia. Di TEI 2015 ini Kementrian Perdangan menargetkan jumlah transaksi yang berlangsung sebesar US $800 juta, angka ini merupakan nilai transaksi yang tercapai di TEI 2014.

Dalam pembukaan TEI 2015 yang dibuka oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, TEI menganugrahkan penghargaan Primaniyarta kepada 30 eksportir Indonesia yang berprestasi. 7 perusahaan untuk kategori Eksportir Berkinerja Pemilik Modal Dalam Negeri (PMDN), 6 perusahaan untuk kategori Eksportir Berkinerja Penanaman Modal Asing (PMA), 7 perusahaan untuk kategori Pembangun Merek Global, 7 perusahaan untuk kategori Eksportir Potensi Unggulan Ekspor, dan 3 perusahaan untuk kategori Eksportir Pelopor Pasar Baru. Selain itu, penghargaan Primaduta diberikan untuk 60 buyer yang loyal dalam mengimpor produk Indonesia. Hal ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada pihak yang memberikan kontribusi kepada peningkatan ekspor Indonesia.

“Saya selalu bingung mengapa MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) dianggap menjadi ancaman. Menurut saya produk-produk Indonesia sudah berkualitas dan mampu bersaing dengan produk luar negeri. Jadi kita tidak perlu takut kalah saing,” ujar Limbong ketika ditanya mengenai bagaimana startegi Kementerian Perdagangan dalam menyiasati MEA. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved