Corporate Action

50 Juta Nasabah BRI Jadi Pasar Potensial Bringin Life

50 Juta Nasabah BRI Jadi Pasar Potensial Bringin Life

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengambil alih PT Asuransi Jiwa Bringin Jiwa Sejahtera (BJS) alias Bringin Life. Pengambilalihan BJS oleh perseroan merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) Saham Bersyarat. BRI telah menjalin kesepakatan dengan Dana pensiun (Dapen) BRI untuk menjual dan menyerahkan saham Dapen BRI di BJS kepada BRI. Total nilai pengambilalihan untuk jumlah saham tersebut setara 1,69 kali nilai buku per Juni 2015.

Susunan kepemilikan saham BJS pasca pengambilalihan oleh BRI pun berubah komposisinya. BRI memiliki saham sebesar 91% dan sisanya yaitu 9% persen dipegang Yayasan Kesejahteraan Pekerja (YKP) BRI. Sunarso, Wakil Direktur Utama BRI, mengatakan, akuisisi Bringin Life bisa meningkatkan bisnis BRI karena pasarnya potensial, misalnya jumlah nasabah perseroan yang cukup banyak. “Kami punya potensi luar biasa karena customer base kami lebih dari 50 juta nasabah, jaringan kantor cabang BRI sebanyak 10.555 unit , karyawan lebih 130 ribu akan me-leverage layanan keuangan terpadu yang bisa mengoptimalkan bisnis BRI dan Bringin Life ke depannya,” ungkap Sunarso di Jakarta.

Sunarso, Wakil Direktur PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (Foto :

Sunarso, Wakil Direktur Utama BRI

Keputusan akuisisi Bringin Life ditetapkan di Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BRI yang digelar beberapa waktu lalu. RUPSLB tersebut dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili 84,3% dari jumlah saham BRI. Bank berpelat merah ini optimistis dalam waktu tiga tahun ke depan bisa membawa Bringin Life menuju The Biggest Number of Policy Holder in Indonesia dan menjadikan BJS sebagai The Biggest Micro Insurance Provider di Indonesia.

Laba bersih BJS per Juni 2015 sebesar Rp 100,06 miliar. Lalu, pendapatan premi brutonya sebesar Rp 1,14 triliun. BJS memiliki lebih dari 132 ribu polis in-force dengan lebih dari 9 juta pemegang polis. Total aset BJS mencapai Rp 4,67 triliun dengan porsi terbesar adalah pos investasi yang mencapai Rp 3,97 triliun. Adapun, total liabilitas BJS tercatat Rp 3,56 triliun dengan porsi terbesar berasal dari pos liabilitas manfaat polis masa depan sebesar Rp 3,09 triliun dan modal BJS per Juni 2015 mencapai Rp 1,06 triliun.

BRI fokus mengimplementasikan dua hal untuk menopang bisnis Bringin Life ke depannya. Yang pertama, memanfaatkan keunggulan kompetitif Bank BRI, antara lain brand awareness, customer base & network, serta model bisnis bancassurance yang telah established. Kedua, melakukan pembenahan internal untuk meningkatkan daya saing perusahaan melalui produk yang lebih baik, pemanfaatan sistem teknologi informasi, dan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam proses operasional. Perseroan menyuntikan modal sebesar Rp 1,6 triliun guna mengambilalih BJS. “Kami mau membenahi internal Beringin Life terlebih dahulu, setelah itu kami menghitung-hitung kebutuhannya modalnya untuk,” ujar Sunarso.

Sejauh ini, BRI sudah memberikan layanan perbankan dengan fasilitas e-channel yang meliputi 21.685 Automatic Teller Machine (ATM), 156.096 Electronic Data Capture (EDC), 442 Cash Deposit Machine (CDM) dan 55 E-Buzz BRI di seluruh Indonesia. BRI juga mengembangkan jaringan di luar negeri. BRI di Juli 2015 menambah jumlah jaringan kerja konvensional melalui pembukaan kantor di Singapura, lalu beberapa unit kerja luar negeri yaitu BRI New York Agency, BRI Cayman Island Branch, Hongkong Representative Office dan BRI Remittance Hongkong. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved