Maskapai penerbangan asal Malaysia yang semakin gencar mengudara di langit Indonesia, AirAsia, berencana melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui PT Indonesia AirAsia pada tahun 2013.

Bagi AirAsia, Indonesia merupakan pasar dengan pertumbuhan yang sangat cepat. Namun, kepastian IPO belum dapat disampaikan sebab masih menunggu rampungnya akuisisi Batavia, serta kepastian kondisi pasar modal di tengah krisis global.

“IPO ini tergantung proses akuisisi Batavia selesai,” kata CEO AirAsia Berhard, Tony Fernandes, di Jakarta, Jumat (28/9).

Selain di Indonesia, AirAsia juga berencana melakukan IPO di bursa Thailand. AirAsia Berhad saat ini memiliki 49% saham PT Indonesia AirAsia yang memiliki 17 unit Airbus A320 dan tengah merampungkan 100% akuisisi saham Batavia Air. Sebanyak 76,95% saham Batavia diakuisisi untuk tahap pertama dan tahap kedua sebesar 23,05%.

Proses untuk mengakuisisi Batavia Air itu dilakukan oleh AirAsia melalui AirAsia Berhad dan PT Fersindo Nusaperkasa (pemegang saham mayoritas PT Indonesia AirAsia). Nantinya, AirAsia Berhad akan memiliki saham di Batavia Air sebesar 49% dan Fersindo sendiri menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 51%. (EVA)