Corporate Action Corporate Action

Asian Paper Jakarta 2015 Diikuti 14 Negara

Asian Paper Jakarta 2015 Diikuti 14 Negara

IMG_0906

Salah satu pameran industri kertas terbesar di Asia diselenggarakan untuk pertama kalinya di Jakarta. Pameran yang diadakan di Jakarta International Expo, Kemayoran ini digelar selama 3 hari, dari tanggal 28 sampai 30 April 2015.

Acara ini diikuti oleh 70 perusahaan dari 14 negara, yaitu Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, Taiwan, Thailand, Inggris, dan Amerika. Asian Paper Jakarta menampilkan rantai pasokan industri kertas mulai dari bahan baku, mesin, bahan kimia, dan peralatan.

Salah satu alasan mengapa pameran ini diselenggarakan di Indonesia adalah Indonesia merupakan pemain utama dalam bisnis manufaktur, selain itu beberapa perusahaan kerta terbesar berasal dari Indonesia. lebih dari 150 pembeli VIP yang berasal dari beberapa negara diperkirakan akan mengunjungi pameran.

Selain itu, Asian Paper Jakarta 2015 akan menjadi tuan rumah untuk delegasi pengambil keputusan manajemen puncak dari pabrik-pabrik pulp, kertas, dan tisu di Myanmar.

Ir Panggah Susanto, MM, Direktur Jenderal Angro-Industri dari Kementrian Perindustrian RI, berharap agar Asian Paper Jakarta dapat membuka pasar yang lebih luas untuk kalangan pebisnis kertas dan pulp Indonesia.

Saat ini kebutuhan kertas di Indonesia mencapai 32,6 kg/kapita. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia dan Singapura yang mencapai 100 kg/kapita. Di Indonesia sendiri terdapat 80 perusahaan kertas dan pulp dengan pemain terbesarnya Sinarmas.

Sebagai peringkat 9 di dunia untuk industri pulp dan peringkat 6 di dunia untuk industri kertas, Indonesia mampu menghasilkan pulp sebesar 7,932 juta ton/tahun dam 12,986 juta ton/tahun untuk kertas. 70% pulp dan kertas yang diproduksi di Indonesia di ekspor ke beberapa negara, 3,5 juta ton pulp diekspor dengan nilai US $ 1,7 miliar dan 4,3 juta ton kertas diekspor dengan nilai US $ 3,7 miliar. “Kebutuhan kertas dalam negeri sudah terpenuhi,” tambahnya.

Liana Brastasida, Executive Director Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia, mengatakan, Indonesia dengan tangan terbuka menerima investasi asing. Namun, tetap kepada keputusan presiden. Indonesia memiliki kelebihan di bidang industri pulp dan kertas. Yaitu, menemukan bibit pohon yang dapat bertumbuh lebih cepat. Sehingga, produksi pulp dan kertas dapat cepat diproses. Selain itu, tenaga kerja di Indonesia memiliki sertifikasi khusus untuk industry ini.

Selama pameran berlangsung, UBM selaku penyelenggara Asian Paper Jakarta, juga mengadakan Konferensi Teknologi Terapan Baru, yang berkaitan dengan teknologi baru dalam industry pulp, kertas, dan karton. Konferensi ini memiliki 13 jalur dengan tema Getting more with less – new technology is the key. Selain itu, seminar yang bertajuk “The impact if Nanotechnology on Paper Technology” juga akan diselenggarakan tanpa dipungut biaya. Dr Gabpr Hornyak, Director Centre of Excellence in Nanotechnology dari Asian Institute of Technology di Thailand.

Chirstopher Eve, Senior Vice-PresidentUBM Asia Ltd, mengatakan acara ini merupakan kesempatan yang bagus untuk bertemu dengan pemain internasional untuk saling bertukar akses terbaru dalam hal bahan baku dan teknologi. “Semoga pameran ini dapat memberikan kontriibusi dan perbaikan pada produktifitas dan kualitas industry kertas Indonesia.”(EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved