Corporate Action

Evergreen Akan Right Issue Rp 10 T

Oleh Admin
Evergreen Akan Right Issue Rp 10 T

PT Evergreen Invesco Tbk (GREN) berencana menerbitkan saham baru untuk menggalang dana dari investor atau right issue dalam waktu dekat. Rencananya, dana dari right issue akan digunakan untuk menutup utang PT Bumiputera 1912 (B1912) yang pada Oktober lalu dibeli oleh Evergreen melalui anak perusahaannya, PT Pacific Multi Industri (PMI).

“Dana yang diperoleh Evergreen ini akan digunakan untuk membayar utang karena adanya akuisisi oleh anak usaha Evergreen dan ada utang di situ,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis malam, 22 Desember 2016.

OJK Bumiputera

Nurhaida berujar, berdasarkan dokumen yang diserahkan Evergreen kepada OJK, nilai right issue mereka mencapai Rp 10 triliun. Namun, Nurhaida mengatakan, nilai tersebut kemungkinan akan turun menjadi hanya Rp 4 triliun. “Itu informasi informal. Tapi yang resmi ke OJK masih Rp 10 triliun,” tuturnya.

Namun, nilai right issue Evergreen tersebut ternyata masih jauh dari nilai utang yang dimiliki Bumiputera. Menurut Nurhaida, utang perusahaan asuransi tertua di Indonesia tersebut mencapai sekitar Rp 30 triliun. “Itulah yang salah satunya kami lihat, bagaimana kondisi perusahaan kalau masih utang sebanyak itu.”

Hingga kini, Nurhaida menuturkan, OJK masih menunggu kelengkapan dokumen right issue dari Evergreen. Apabila dalam kurun waktu tertentu Evergreen tak kunjung melengkapi dokumen, OJK akan menganggap Evergreen mengundurkan diri dari proses right issue. “Ketentuannya sepuluh hari,” katanya.

Menurut Nurhaida, kelengkapan dokumen yang belum diserahkan oleh Evergreen adalah terkait investor, yakni siapa yang menjadi standby buyer. “Tentunya publik harus tahu calon investornya siapa dan apakah saat masuk nanti dia menjadi pemegang saham mayoritas atau tidak,” tutur Nurhaida.

Kemungkinan, Nurhaida berujar, investor baru Evergreen akan menjadi pemegang saham mayoritas karena nilai saham yang diterbitkan cukup besar. “Kalau Rp 10 triliun itu bisa terdilusi sampai berapa puluh persen. Agak besar karena jumlah saham yang dikeluarkan banyak. Tapi ini masih bisa berubah, masih dalam proses.”

Dalam waktu beberapa hari ke depan, Nurhaida mengatakan, Evergreen sudah harus melengkapi dokumen tersebut. “Karena sudah beberapa waktu lalu kami kirimkan surat untuk melengkapi. Tapi sampai tadi pagi belum ada. Tentunya harus melengkapi segera, dokumennya harus tahun ini,” katanya.

Tempo


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved